Mencoba serasi di setiap angka-angka dinding bergerak, sadis sang "waktu" tak mendengar harapan-harapan yang penuh pedambaan.
Dambaan selalu dalam diam bertafsir, memang untuk yang di puja selain Tuhan, dia yang tak boleh di sebut luka juga layak mendapatkannya.
Terasa pedih karena dambaan selalu diartikan sebagai bentuk kegundahan akan watak, Dambaan yang terbuat tidak kalah dengan apa yang dilakukan oleh romeo untuk juliet.Â
Karena dambaan telah ketat terbalut oleh rasa kasih dan sayang, manakala tak ketat,mencoba berusahalah untuk kuat lagi dalam doa dan sujud-sujud kepada Pencipta.
namun kepergian tak bisa di yakinkan dengan dambaan, alasan moral masih teguh di erat pegang. sungkan bila berhubung dan mati dalam kesepian-kesepian malam yang keji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H