Selain bentuk rasa syukur kepada Tuhan, berbagi ini juga bisa membentuk atau meningkatkan jiwa sosial manusia untuk saling peduli terhadap sesama manusia yang lainnya.
Kami sebagai mahasiswa aktif, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas Muhammadiyah Prof DR. HAMKA merasa bersyukur diberikan tugas yg meningkatkan rasa peduli dan rasa syukur dengan apa yang kita miliki. Program pemberdayaan keluarga dhuafa ini dapat berjalan dengan baik dengan bimbing dan arahan dari dosen kami yaitu Bapak Rifma Ghulam Dzaljad, S.Ag., M.Si. Saya Eka Lestari dan kedua teman saya Ayra Lanova dan Kirana Ayesha Jasmine. Kami telah berusaha semaksimal mungkin merencanakan ini agar kegiatan ini dapat berjalan sesuai harapan kelompok kami.
Kegiatan ini merupakan tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan. Dalam pembelajaran nya Muhammadiyah merupakan gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid yaitu pembaruan tentang pokok ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur'an dan as-Sunnah as-Sohihah.
Muhammadiyah mempunyai ideologi ialah system keyakinan, cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, damai, dan cerdas.
Kegiatan pemberdayaan ini dilandasi teologi dari Surah Al Ma'un yang menjelaskan tentang kriteria orang-orang yang Allah sebut sebagai pendusta agama yaitu orang-orang yang menghardik anak yatim, orang yang tidak memberi makan orang miskin, orang yang lalai dari sholatnya, orang yang riya, dan orang yang enggan tolong menolong.
Kata Al-Ma'un sendiri bermakna segala sesuatu yang bermanfaat. Mencakup hal-hal kecil yang diperlukan orang dalam kehidupan sehari-hari, juga perbuatan baik berupa pemberian bantuan kepada sesama manusia dalam hal-hal kecil. Secara luas makna dari surah  Al Ma'un berarti bantuan atau pertolongan dalam setiap kesulitan sehingga surat ini banyak menggambarkan beberapa hal yang berkaitan dengan kepedulian sosial.
Dengan program pemberdayaan keluarga dhuafa ini kami telah memilih satu dari keenam keluarga dhuafa yang telah kami temui, yaitu Ibu Nurlela (57 tahun) Â atau yang akrab dengan panggilan Bu Lela. Lokasi di jln.Jembatan, Grogol - Limo, Depok
Seorang ibu yang menjadi kepala rumah tangga dan memiliki tujuh anak, di antaranya enam telah menikah dan satu anak perempuan yang baru lulus SMA. Dalam memenuhi kebutuhan keluarga nya Bu Lela keliling berjualan kue kembang goyang, tetapi hasil penjualan tersebut tidak mencukupi kebutuhan mereka. Bu Lela pun beralih menjadi pemulung sebagai pekerjaannya hingga saat ini.