Mohon tunggu...
Ekalaya Irpan Pamuji
Ekalaya Irpan Pamuji Mohon Tunggu... Animator - Seorang Guru dan Penulis tentang Realita Kehidupan Masyarakat

Seorang Guru yang mengajar di Sekolah Menengah Atas. Sehari-hari hobi menulis dan berolah raga Badminton

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Krui "Ngantak Pakhar"

3 Mei 2022   21:47 Diperbarui: 3 Mei 2022   21:53 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koleksi Pribadi  Penulis

TRADISI KRUI "NGANTAK PHAHAR"

Adat istiadat merupakan bagian budaya luhur yang patut dilestarikan.  Dari generasi ke generasi. Setiap daerah memiliki kearifan local masing-masing yang selalu dijunjung tinggi oleh anak cucu, demi menjaga nilai-nilai kebersamaan dan Integritas bangsa

Kekayaan budaya Indonesia sangat luar biasa mulai dari Sabang sampai Marauke.  

Mulai dari kekayaan kulinernya, budayanya sampai dengan Bahasa daerahnya. Bahkan dalam satu kabupaten terdiri dari 6 suku Bahasa, itulah Indonesia kaya akan budaya dan Bahasa.

Baik untuk pembicaraan kita kali ini, saya secara pribadi dalam moment Idul Fitri ini mengucapkan Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin 1443 H. semoga kita Kembali fitri lahir dan batin. Kita tahu bahwa Lampung adalah pintu gerbang masuk pulau Sumatra dengan terkenal Pintu masuk Pelabuhan Bakauheni dan terminal Bus dengan Rajabasa Namanya.

Provinsi Lampung memiliki 15 kabupaten/kota yang terdiri dari 13 kabupaten dan 2 kota, dengan luas wilayah sebesar 34.623,80 km2.Kabupaten / kota dan yang paling termudah pembentukannya adalah Kabupaten Pesisir Barat. Yang terbentang luas dengan

2.907 km. merupakan anugrah terbesar bagi masyarakt Pesisir Barat khusunya.

Banyak budaya yang disuguhkan saat Anda berkunjung ke Pesisir barat. Mulai dari tari Kekijer, diwilayah Pugung dari Kecamatan Pesisir Utara sampai dengan Kecamatan Lemong.

Tari Nyantak Perhasan, Talibun, Muwayak,dsb. Baik, mungkin saudara sering mendengar atau istilah ngantak Pahar, bagi masyarakt Krui  istilah itu tidak asing lagi. Ngantak Pahar biasa dilakukan oleh sesorang individu membawa seperangkat kebutuhan makanan. Mulai dari serantang nasi, sayur, air minum dan ditambahkan kerupuk atau makanan ringan.

Ngantak Pahar, adalah wujud rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakt muslim di wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Biasanya dilakukan pada saat menyambut bulan Ramadhan, 27 Ramadhan atau malam tujuh likor. Bisa juga dilakukan pada saat pasca panen raya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT sebagai pemberi rezeki.

Sebelum menyantap hidangan. biasanya terlebih dahulu membacakan doa syukuran yang dipimpin oleh seorang Ustad atau pemimpin jamaah. mulai  dari membaca doa dan tahmid kepada para leluhur yang telah meninggal dunia maupun  mendoakan seluruh masyarakat setempat. dengan harapan dijauhkan dari sekalian bala, serta ditambkan rezeki diterima segala hajat. 

            Lalu, apakah setiap desa memiliki ciri khas Pahar ( Wadah atau tempat nasi)?.

Setiap desa memiliki ciri khas paharnya masing-masing. Tergantung pada ketaatan mengikuti budaya sai tuha ditempat. Maksudnya!, ada beberapa jenis pahar yang dibawa. Misalnya di Pekon A membawa pahar dengan cara dijunjun ( dijunjung), serta dilapisi oleh kain tapis ini menandakan sebuah kekentalan adat dan ciri khas adat yang masih menjunjung nilai adat.

Ada juga yang pahar yang hanya dibawa oleh nampan dan dibungkus oleh kain biasa. Setiap daerah memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing. Nampak terlihar Digambar diatas bagaimana individu melihat sisi budaya sebagai kearifan local yang dijaga dan dijunjung tinggi.

Memang, setiap invidu memiliki kebebasan untuk berpendapat dan tidak memaksa sifatnya. Karena nilai sebuah adat tergantung pada tolak ukur kemurnian adat. Bukan hanya sudut pandang logika ataupun kepraktisan cara ( Usage) .

Kalau bukan kita, siapa lagi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun