Mohon tunggu...
Arsyad Iriansyah
Arsyad Iriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman adalah guru, setiap orang adalah murid dan guru.

Arsyad Iriansyah sudah menyukai dunia blog atau menulis saat duduk di kelas 1 SMA. Blog pertamanya masih ada yaitu arsyadiriansyah.com . Lebih banyak menulis pengalamannya menjadi relawan guru, toleransi, kehidupan sehari-hari, dan tak jarang menulis hal serius tentang isu kebijakan publik. Selain itu, ia tidak lebih dari anak muda lainnya yang hanya ingin belajar, belajar dan belajar. Dapat dihubungi via surel arsyadiriansyah@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Kini Isi Ulang Kartu Transjakarta Dikenakan Biaya Admin Rp 2.000

30 Desember 2016   19:53 Diperbarui: 2 Januari 2017   12:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: https://upload.wikimedia.org

Transportasi massal di beberapa negara dibangun agar keruwetan/kemacetan dapat teruraikan. Hal tersebut juga berlaku bagi Transjakarta yang menjadi angkutan massal yang digadang-gadang menjadi solusi jitu mengurangi kemacetan.

Jakarta sebagai jantung Indonesia juga pernah mendapatkan 10 kota termacet di dunia. Itulah sebabnya perbaikan pelayanan Transjakarta dari tahun ke tahun selalu signifikan bahkan Oktober kemarin Pemprov DKI meluncurkan 116 armada bus Transjakarta baru dengan rincian armada 100 unit bus single 12 meter, tiga unit bus low entry, satu unit bus medium 10 meter, delapan unit bus Maxi dari operator Mayasari Bakti, dan empat unit bus tingkat hibah. Itu artinya kini Transjakarta sudah memiliki 1.347 unit bus. Bus baru ini beroperasi di rute-rute baru dan 2017 ini akan bertambah jumlahnya.

Sebagai pengguna Transjakarta, saya tak pernah khawatir mengalami kepanasan, polusi dan debu. Sehingga berangkat dan pulang kantor hanya Transjakarta yang menjadi alasan untuk tak berpaling. Beberapa waktu lalu saya juga pernah menggunakan bus vintage yang kemarin baru diresmikan.

Nah, kali ini ada kebijakan baru yang dibuat oleh PT Transjakarta dan mulai berlaku per 1 januari 2017. Yaitu, pengguna Transjakarta yang akan mengisi ulang (top up) kartu elektronik (e-ticket) di setiap halte akan dikenakan biaya sebesar Rp 2.000. Dengan demikian, jika kita akan top up Rp 20.000 maka yang akan terisi dalam e-ticket kita adalah Rp. 18.000 sedangkan Rp 2.000 dikenakan biaya administrasi.

Biaya administrasi ini tidak berlaku bagi pengguna pengguna Transjakarta yang menggunakan kartu debit alias dibebaskan dari biaya administrasi.

Jadi, apa tujuan dari kebijakan biaya administrasi tersebut? Uang administrasi yang terkumpul akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial. Seperti kita ketahui saat ini ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh Transjakarta seperti site visit untuk lansia dan anak-anak.

Kebijakan ini juga mendorong gerakan nasional nontunai sehingga mengurangi uang keberadaan tunai di halte Transjakarta sehingga bagi pengguna Transjakarta yang ingin melakukan top up e-ticket harus sebelum pukul 20.00.

Beberapa rute juga terdapat Transjakarta yang digratiskan sehingga ini sangat menghemat buat para pengguna dan jika ingin berkeliling museum yang disebut Jakarta Explorer sangat nyaman apalagi bersama orang terkasih.

Mari berharap agar pelayanan Transjakarta juga makin meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun