Mohon tunggu...
Arsyad Iriansyah
Arsyad Iriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman adalah guru, setiap orang adalah murid dan guru.

Arsyad Iriansyah sudah menyukai dunia blog atau menulis saat duduk di kelas 1 SMA. Blog pertamanya masih ada yaitu arsyadiriansyah.com . Lebih banyak menulis pengalamannya menjadi relawan guru, toleransi, kehidupan sehari-hari, dan tak jarang menulis hal serius tentang isu kebijakan publik. Selain itu, ia tidak lebih dari anak muda lainnya yang hanya ingin belajar, belajar dan belajar. Dapat dihubungi via surel arsyadiriansyah@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Lampu Merah Menuju Panggung Pagelaran

16 Maret 2015   10:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratusan penonton memadati Aula ITN Malang pada hari Sabtu (14/3). Mereka hadir untuk memanjakan mata dalam sebuah penampilan dari anak-anak jalanan mulai drama, akustik, musikalisasi puisi dan drama. Acara yang diselenggararakan oleh komunitas Save Street Child Malang ini memang sempat menarik perhatian masyarakat Kota Malang.

Tak hanya itu, ada juga stand-stand yang bisa dikunjungi oleh para peserta seperti stand hasil karya adek-adek Bangsa, stand donasi susu, stand baju layak pakai, stand permainan tradisional serta tembok harapan yang dituliskan oleh setiap para pengunjung.

14264744741695162124
14264744741695162124

14264745471819988165
14264745471819988165

14264748421733820241
14264748421733820241

14264747982060177789
14264747982060177789

1426475809346912888
1426475809346912888

1426475972756655127
1426475972756655127


Ide Sriwedari muncul atas pemikiran bahwa setiap anak memiliki bakat yang unik termasuk anak-anak jalanan. Hanya saja , karena alasan hidup dilingkungan yang tidak mendukung secara ekonomi, keistimewaan yang mereka miliki menjadi kurang terasah. Tidak hanya itu tidak adanya tempat untuk mereka mempertunjukkan bakat mereka selain di jalanan. Biasanya penampilan anak-anak jalanan hanya bisa ditemui di lampu merah saja namun komunitas yang sudah berdiri selama 3 tahun ini mewujudkan impian anak-anak jalanan tampil dipanggung megah untuk menunjukkan bakat mereka didepan masyarakat Kota Malang.

142647498842900687
142647498842900687

Komunitas Anak muda tersebut berafilisiasi dalam sebuah gerakan bernama Komunitas Save Street Child Malang. Komunitas yang didirikan pada 6 Maret 2012 tak bisa dianggap remeh. Sudah banyak pencapaian yang mereka hasilkan salah satunya adalah berhasil mengentaskan 15 adek-adek jalanan untuk kembali duduk dibangku sekolah.

Kegiatan kreatif

Komunitas ini juga memiliki yang agenda kegiatan yang cukup padat. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan mengajar di beberapa titik yaitu Muharto pada pukul 7 malam hari senin, titik Sukun pada hari rabu dilaksanakan pada pukul setengah 4 sore dan titik Arjosari yang dilaksanakan setiap sabtu ini diadakan pada pukul setengah 4 sore. Adapun kegiatan SSCM di hari selasa yaitu gathering, dimana setiap orang yang ingin bergabung dengan SSCM dapat ikut gathering. Agenda yang dibahas yaitu agenda kegiatan SSCM dari selama sepekan. Tak hanya itu, diakhir pekan yaitu sabtu atau minggu bakal ada agenda weekend seru. Adapun agenda weekend seru ini diadakan secara tematik. Misalnya, SSCM pernah mengadakan weekend seru dengan konsep Museum Trip. Adek-adek diajak berkunjung mengenal sejarah Malang dengan mengunjungi Museum Brawijaya dan Museum Tempo Dulu.

Dari Patungan Jadi Pagelaran

1426475144625738405
1426475144625738405

Acara yang dikemas kreatif itu terdiri dari unjuk kebolehan adek-adek seperti drama musikal, musikalisasi puisi, tari, akustik hingga flashmob bersama 600 an pengunjung dan 80 an adek-adek Bangsa yang hadir tersebut tersebut. Uniknya, event Love and Share menjadi berbeda karena penyelenggarannya merupakan hasil patungan rame-rame warga Indonesia. General Coordinator yaitu saudara Tanty Savitri mengatakan bahwa patungan ini bertujuan agar keterlibatan masyarakat dan membuka wacana bahwa jumlah anak jalanan di Malang Raya makin meningkat. Tidak hanya itu, menurut alumni Universitas Brawijaya tersebut bahwa dengan adanya patungan ini komunitas Save Street Child Malang ingin menunjukkan bahwa masih banyak orang baik yang peduli terhadap nasib adek-adek Bangsa.

Pagelaran Seni Sriwedari Mimpi

1426475293223596121
1426475293223596121

Acara puncak dalam Pagelaran Sriwedari Mimpi mengisahkan persahabatan 3 anak jalanan yaitu Indra, Amin dan Bella. Diceritakan bahwa Indra memiliki impian untuk mewakili sekolahnya dalam perlombaan cerdas cermat. Hanya saja, 2 anak orang kaya yang diperankan dengan apik oleh Heni dan Rika yang juga merupakan adek-adek bangsa ini tampil dengan mempesona menjadi tokoh antagonis. Tak ayal, banyak para penonton yang juga terbawa emosi dengan sifat sombong Heni dan Rika.

1426475442519053298
1426475442519053298

1426475519769762333
1426475519769762333


Amin dan Bella yang merupakan teman Indra menasehatinya agar Indra tidak usah berharap mengikuti lomba tersebut. Salah satu dialog yang membuat para pengunjung bertepuk tangan adalah saat Indra mengatakan “Kita nggak kalah kok sama anak lain, kalo kita ada niat dan berusaha kita pasti bisa” ucap Indra.

Semoga dengan adanya adanya Pagelaran Seni Sriwedari Mimpi ini makin banyak orang baik yang terlibat dan peduli dengan nasib adek-adek bangsa.

14264756181033879314
14264756181033879314

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun