Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki ciri yang berbeda dengan anak lain pada biasanya, mereka mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pada umumnya anak autis kurang minat untuk melakukan  kontak sosial dan adanya kontak mata. Anak autis juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan terlambat dalam perkembangan bahasa. Ciri lainnya berperilaku yang stereotype seperti mengepakkan tangan secara berulang-ulang, mondar-mandir tidak bertujuan, menyususn benda berderet, dan terpaku pada benda berputar.
Ada beberapa layanan bimbingan yang dapat dilakukan dalam menangani anak autis, yaitu:
1) Terapi Applied Behavior Analysis, metode ini dapat membantu anak berkebutuhan khusus mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya. Metode yang dipakai dalam terapi ini adalah dengan memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberi pujian atau hadiah.
2) Konseling Keluarga, melalui konseling ini diharapkan orang tua dapat mengatasi masalah yang muncul karena anak autis, sehingga orang tua dapat mengatasi masalah tersebut.
3) Terapi TEACH, suatu metode untuk mendidik anak autis dengan kekuatan relatifnya pada hal terstruktur dan kesenangannya pada rutinitas serta hal yang dapat diperkirakan mampu berhasil pada lingkungan visual dibanding auditor.
4) Terapi Bermain, suatu usaha untuk membantu anak autis dengan cara bermain dengan menyediakan alat permainan yang bertujuan membantu meningkatkan keteramilan sosial anak.
5) Bimbingan Kelompok, dengan bimbingan ini akan menambah kepercayaan diri, memberikan pemahaman dan reaksi positif anak autis disekolah agar dapat menerima diri serta belajar menghargai orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H