konseling di era kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini.
Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membuat masyarakat modern dapat bergerak lebih bebas dan lebih mudah. Artinya, hampir semua aktivitas masyarakat tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu; mereka dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Perkembangan generasi milenial yang sangat akrab dengan teknologi sebanding dengan peningkatan penggunaan media sosial. Kehidupan generasi ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi; mereka ditandai dengan komunikasi yang terbuka dan fanatik dengan media sosial. Konselor yang professional harus menciptakan cara, strategi, atau metode yang kreatif dan inovatif untuk mendukung layanan bimbingan danCyber counseling adalah salah satu model konseling yang bersifat virtual, atau konseling yang berlangsung melalui koneksi internet. Dalam model ini, konselor dan klien tidak hadir secara fisik pada waktu dan tempat yang sama; sebaliknya, proses konseling berlangsung melalui internet melalui web-site, e-mail, Facebook, video conference, Yahoo! Messenger, dan metode kreatif inovatif lainnya.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, era reformasi industri 4.0 sedang berlangsung, yang menghasilkan kemajuan teknologi informasi seperti smartphone dan media sosial yang telah mengubah gaya hidup masyarakat. Peristiwa-peristiwa internal dan eksternal yang terjadi, telah berpengaruh terhadap perkembangan profesi bimbingan dan konseling (Nursalim, 2017). Munculnya revolusi industri 4.0, yang merupakan peristiwa eksternal akan melahirkan tuntutan sekaligus peluang bagi profesi bimbingan dan konseling untuk berkembang lebih mantap dan profesional. Menurut Dewi (2014) Konselor profesional dalam menghadapi perubahan perlu meng up-date informasi dan menguasai ketrampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Yang perlu dikembangkan oleh guru BK di era R I 4.0 adalah menjadi pembelajar sejati, kompeten dan Update khususnya bidang TIK (Imawanty & Fransiska, 2019).
Sebagai profesi profesional, konselor harus mengembangkan keilmuan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi karena generasi milenial sangat terhubung dengan teknologi. Konseling biasanya dilakukan secara langsung antara konselor dan konseli di ruangan. Namun, dengan berkembangnya teknologi, konseling sekarang dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Sekarang, konseling tidak hanya dilakukan secara langsung antara konselor dan konseli di ruangan, tetapi juga dapat dilakukan secara jarak jauh dengan bantuan teknologi yang dihubungkan oleh jaringan internet, yang dikenal dengan istilah e-konseling, atau cyber counseling atau dikenal juga dengan istilah virtual konseling
Cyber counseling, sebagai salah satu model perkembangan konseling bagi generasi milenial, telah menjadi sangat relevan dalam era kemajuan informasi teknologi komunikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah berkembang dengan sangat cepat, memungkinkan interaksi manusia untuk dilakukan secara online dan memudahkan akses ke berbagai layanan, termasuk konseling. Cyber counseling memanfaatkan teknologi internet untuk memberikan layanan konseling yang lebih fleksibel dan dapat diakses oleh klien di mana saja dan kapan saja. Dalam beberapa penelitian, cyber counseling telah dilihat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan akses konseling, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses ke konselor secara langsung. Cyber counseling menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan konseling tatap muka. Diantara beberapa keunggulan e-konseling adalah sebagai berikut:
Aksesibilitas menjadi salah satu poin utama. Layanan ini dapat diakses dari mana saja dan kapan saja tanpa terbatas waktu atau lokasi geografis. Hal ini memungkinkan orang yang mengalami kesulitan untuk mengikuti konseling tatap muka, seperti orang yang tinggal di daerah terpencil, sangat sibuk, atau memiliki kondisi medis yang membatasi mobilitas mereka.
Keanoniman yang ditawarkan cyber counseling juga menjadi daya tarik bagi beberapa individu. Bagi mereka yang merasa malu atau tidak nyaman untuk membahas masalahnya secara langsung, platform online dapat memberikan ruang yang lebih aman dan nyaman untuk mengekspresikan diri.
Selain itu, cyber counseling memungkinkan fleksibilitas dalam format dan metode yang digunakan. Konseling dapat dilakukan melalui teks, chat, video call, bahkan platform media sosial. Hal ini memungkinkan konselor untuk menyesuaikan pendekatan dengan gaya belajar dan preferensi individu.Â
Efisiensi juga menjadi keuntungan lain. Cyber counseling dapat menghemat waktu dan biaya bagi both konselor dan konseli. Konselor dapat menangani lebih banyak klien dalam waktu yang sama, dan konseli tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi atau akomodasi.
Cyber counseling, sebuah inovasi dalam layanan bimbingan dan konseling di era digital, telah menawarkan beberapa keuntungan dan kemudahan dalam menjangkau konseli, terutama di daerah terpencil. Ini memungkinkan konselor untuk berinteraksi dengan konseli secara lebih luas dan efektif serta meningkatkan aksesibilitas layanan bimbingan dan konseling.