Sampah merupakan masalah global yang kompleks ditemukan solusi penyelesaiannya. Di Kabupaten Pemalang permasalahan sampah juga menjadi permasalahan yang belum menemukan titik terang penyelesaian, bahkan TPA di Kabupaten Pemalang telah mengalami overload dan mendapat protes dari warga sehingga harus ditutup sebelum menemukan lokasi untuk TPA baru.
Kejambon (19/07/2023) --Adanya permasalahan sampah tersebut tidak membuat masyarakat  sadar akan pentingnya mengelola sampah agar tidak menambah distribusi sampah ke TPA. Masyarakat Desa Kejambon, Pemalang juga masih belum banyak yang sadar akan pentingnya mengelola sampah dari rumah tangga. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu aktivitas manusia.
Terkait permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip 2022/2023 melakukan kegiatan edukasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Edukasi diberikan tidak hanya kepada ibu-ibu yang menjadi pemegang kendali banyaknya sampah di rumah tangga, namun edukasi juga diberikan kepada para anak seusia SMP agar mereka yang masih remaja dapat menerapkan pengelolaan sampah dan menjadi pioner dalam menjaga lingkungan di masa kini hingga mendatang.
Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah berbasis rumah tangga menggunakan edukasi pemilahan sampah dilakukan dalam dua kali pelaksanaan yaitu tanggal 19 Juli 2023 dengan sasaran anak usia SMP dan pelaksanaan kedua pada tanggal 25 Juli 2023 dengan sasara Ibu-Ibu Desa Kejambon tepatnya RW 01.
Edukasi diberikan dengan memberikan penyuluhan mengenai cara memilah sampah dan apa yang harus dilakukan setelahnya yaitu melakukan pengolahan sampah baik organik maupun non organik.Â
Sampah organik dapat diolah menjadi ecoenzym yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari seperti pestisida, pupuk cair, dan pengharum ruangan. Sampah non organik dapat diolah menjadi ecobrick yang dalam proses pembuatannya dapat dilakukan dengan sistem "menabung sampah" agar botol plastik cepat penuh dan dapat dijadikan kreasi dari ecobrick seperti rak buku, tempat sampah, dan lain sebagainya.
Antusiasme peserta terhadap kegiatan ini sangat baik dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk mengenai cara melakukan pembuatan ecoenzym atau ecobrick yang baik dan respon dihari setelahnya peserta memberikan informasi bahwa sudah mencoba membuatnya di rumah masing-masing
Harapan dari kegiatan ini adalah masyarakat menjadi sadar akan pentingnya mengelola sampah dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga sehingga tidak harus sampai ke TPA dan menyebabkan TPA penuh selain itu agar masyarakat lebih sadar agar pentingnya menjaga lingkungan. Karena menjaga lingkungan dilakukan "Dari Kita Untuk Kita"
PENULIS : EKA HIMMATUL 'ULYA
DOSEN PEMBIMBING