Mohon tunggu...
Eka Hemalia Putri
Eka Hemalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 program studi Psikologi

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kejujuran dalam Mewujudkan Karakter Masyarakat

26 April 2022   10:22 Diperbarui: 26 April 2022   10:33 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Dazzling Daily Deals

Kejujuran adalah suatu sikap yang lurus yang menyatakan sebenar-benarnya, tidak berbohong, atau mengatakan hal-hal yang menyalahi fakta. Kejujuran juga pangkal dari kepercayaan, yang menilai anda jujur adalah Allah SWT, Sang Pencipta dan orang-orang di sekitar anda. Sedangkan kepercayaan adalah imbas positif dari sikap jujur. Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt.

Merosotnya karakter kejujuran pada setiap manusia sangatlah memprihatinkan, sekarang ini banyak sekali manusia yang tidak berkata jujur, baik itu anak kecil maupun orang dewasa. Kejujuran dianggap sudah tidak penting lagi bahkan sebagian orang mengangap kejujuran tidak akan mengutungkan bagi dirinya. Pada zaman sekarang banyak masyarakat baik dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa yang melakukan kebohongan untuk mencapai sebuah kesuksesan yang diinginkannya seperti kasus pencurian yang hanya menguntungkan si pencuri hal ini merupakan sifat yang tercela.

Sebagai seorang muslim setiap orang harus menjaga perkataannya, jujur dalam perkataan merupakan jujur yang paling mendasar dan jelas. Perkataan yang tidak menurut fakta harus dijauhi karena ini merupakan kebohongan. Bagian terpenting dari nilai-nilai yang ditegaskan melalui wahyu isldam adalah kejujuran  atau kebenaran dikarenakan kejujuran adalah pangkal segala akhlaq dan perilaku yang mulia.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata shiddiq bermakna jujur, yaitu ketulusan hati atau kelurusan hati. Berdasarkan sifat shiddiq diharapkan setiap manusia memiliki sifat shiddiq, tidak hanya umat muslim saja tetapi semua manusia. Alasan kenapa harus menerapkan sifat shiddiq karena sifat shiddiq dapat mendatangkan kebaikan, setiap orang yang dapat bersikap jujur akan mendapatkan tempat yang baik dimata orang lain, dihormati dan dikenal orang untuk dijadikan contoh yang baik. Jujur juga termasuk dari bagian sifat Rasul yaitu shiddiq , orang yang bersifat shiddiq selalu benar dalam bersikap, ucapan dan perbuatan. Salah satunya terdapat dalam QS. Maryam [19] ayat 50, ًّ

 وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ࣖ

“Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.”

Kebesaran dan kedudukan mulia dari sifat shiddiq ditunjukkan oleh banyaknya ayat dalam Al-quran dan hadits-hadits Nabi. Al-quran mensejajarkan antara iman, taqwa, dan kejujuran. Lafal Ash-shiddiq menurut islam dipergunakan dalam 6 makna, yaitu kejujuran dalam perkataan, jujur dalam niat dan kemauan, jujur dalam tekad, jujur dalam menepati tekad yang dibuat, jujur dalam amal dalam seluruh sifat yang dipandang mulia oleh agama. Al-quran membimbing manusia agar berlaku jujur dalam hidupnya, sebab kejujuran akan menanamkan kepercayaan orang lain pada dirinya.

Dengan menerapkan kejujuran maka hidup menjadi aman dan tentram tidak ada rasa gundah dalam hati, kejujuran juga sangat berguna bagi perkembangan karakter generasi muda.

Dapat diketahui bahwasannya kejujuran bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun untuk menyatakan kejujuran sakit lakukanlah selagi itu adalah perbuatan yang baik, karena jika berbohong sekali maka seterusnya juga akan tetap berbohong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun