Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan yang Mencintai Pagi

14 Oktober 2024   10:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto : Perempuan yang Mencintai Pagi ( sumber foto : Dokpri )

Pagi yang sama masih mengukir kamu.

Bercampuran keriuhan dan keheningan langkah.

Aku yang bodoh memahami ukuran jarak yang terbentang

tidak mampu membedakan ; suara ribut di kepala memanggil nama

dan sesak yang merasuki relung hati.

Pagi yang sama masih menginginkan dirimu.

Kalut di dada dan air yang meluap di sudut mata.

Aku terperangkap dalam kebodohan ; pada rindu yang tak terbalas.  

Kepada kerapuhan hati ini, Aku ucapan, "selamat pagi".

Kekuatan untuk tetap berjalan melewati hari nan terlihat biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun