Perjalanan Umroh Bersama Mumtaz : Menyusuri Jejak Spiritual di Tanah Suci
Perjalanan umroh adalah pengalaman luar biasa. Tidak hanya fisik, tetapi juga batin. Sejak lama, saya ingin pergi ke Tanah Suci. Impian itu akhirnya terwujud di usia 40 tahun. Saya memilih Mumtaz Madaniah Utama (MMU) untuk perjalanan ini. Inilah pengalaman saya.
Persiapan: Dari Niat ke Tindakan
Saya mulai mencari travel umroh yang terpercaya. Seorang teman menyarankan MMU. Pelayanan mereka jelas. Mereka menjelaskan semua keperluan dengan detail. Saya menyerahkan dokumen yang diperlukan. Dalam tiga hari, proses pendaftaran selesai. Saya merasa tenang.
Sebelum berangkat, ada pelatihan manasik. Ustaz menjelaskan cara umroh yang benar. Beliau juga berbagi makna setiap ibadah. Saya memahami pentingnya niat. Saya merasa lebih siap. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental.
Hari Keberangkatan: Menuju Baitullah
Kami berkumpul di bandara. Tim MMU menyambut dengan ramah. Mereka membagikan perlengkapan perjalanan. Kami membaca doa bersama. Suasana haru terasa. Semua orang terlihat bahagia.
Perjalanan ke Jeddah memakan waktu lama. Saya berusaha istirahat di pesawat. Beberapa jamaah membaca Al-Qur'an. Yang lain berzikir. Tim MMU selalu siap membantu. Mereka memastikan semua nyaman.
Mekkah: Pertemuan dengan Ka'bah
Kami tiba di Jeddah pagi hari. Setelah imigrasi, kami menuju Mekkah. Hotel kami dekat Masjidil Haram. Saya segera bersiap untuk umroh.
Saat memasuki Masjidil Haram, saya terdiam. Ka'bah berdiri megah di hadapan saya. Air mata mengalir. Saya mulai tawaf. Suara talbiyah menggema di seluruh masjid. Saya merasakan kedamaian.
Setelah tawaf, kami melakukan sa'i. Kami berjalan antara Shafa dan Marwah. Saya membayangkan perjalanan Siti Hajar. Betapa besar kesabaran dan keimanannya. Saya merasa lebih dekat dengan sejarah Islam.