Mohon tunggu...
Eka
Eka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Marketing di mumtazmadaniahutama.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjalanan Umroh Bersama Mumtaz

30 Januari 2025   21:57 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jamaah Umroh di Jabal rahmah


Perjalanan Umroh Bersama Mumtaz : Menyusuri Jejak Spiritual di Tanah Suci

Perjalanan umroh adalah pengalaman luar biasa. Tidak hanya fisik, tetapi juga batin. Sejak lama, saya ingin pergi ke Tanah Suci. Impian itu akhirnya terwujud di usia 40 tahun. Saya memilih Mumtaz Madaniah Utama (MMU) untuk perjalanan ini. Inilah pengalaman saya.

Persiapan: Dari Niat ke Tindakan

Saya mulai mencari travel umroh yang terpercaya. Seorang teman menyarankan MMU. Pelayanan mereka jelas. Mereka menjelaskan semua keperluan dengan detail. Saya menyerahkan dokumen yang diperlukan. Dalam tiga hari, proses pendaftaran selesai. Saya merasa tenang.

Sebelum berangkat, ada pelatihan manasik. Ustaz menjelaskan cara umroh yang benar. Beliau juga berbagi makna setiap ibadah. Saya memahami pentingnya niat. Saya merasa lebih siap. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental.

Hari Keberangkatan: Menuju Baitullah

Kami berkumpul di bandara. Tim MMU menyambut dengan ramah. Mereka membagikan perlengkapan perjalanan. Kami membaca doa bersama. Suasana haru terasa. Semua orang terlihat bahagia.

Perjalanan ke Jeddah memakan waktu lama. Saya berusaha istirahat di pesawat. Beberapa jamaah membaca Al-Qur'an. Yang lain berzikir. Tim MMU selalu siap membantu. Mereka memastikan semua nyaman.

Mekkah: Pertemuan dengan Ka'bah

Kami tiba di Jeddah pagi hari. Setelah imigrasi, kami menuju Mekkah. Hotel kami dekat Masjidil Haram. Saya segera bersiap untuk umroh.

Saat memasuki Masjidil Haram, saya terdiam. Ka'bah berdiri megah di hadapan saya. Air mata mengalir. Saya mulai tawaf. Suara talbiyah menggema di seluruh masjid. Saya merasakan kedamaian.

Setelah tawaf, kami melakukan sa'i. Kami berjalan antara Shafa dan Marwah. Saya membayangkan perjalanan Siti Hajar. Betapa besar kesabaran dan keimanannya. Saya merasa lebih dekat dengan sejarah Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun