Mohon tunggu...
Eka Hadiarni
Eka Hadiarni Mohon Tunggu... Guru - SMK Negeri 3 Surakarta

suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Kenduren saat Malam 1 Suro

18 Juli 2023   19:37 Diperbarui: 18 Juli 2023   19:46 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam 1 Suro adalah perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Indonesia, pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Malam 1 Suro memiliki makna yang penting dalam budaya Jawa karena dipercaya sebagai awal tahun baru dalam penanggalan Jawa dan memiliki nilai spiritual yang kuat.

Salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Jawa pada Malam 1 Suro adalah kenduren. Kenduren adalah tradisi makan bersama yang dilakukan oleh keluarga besar atau komunitas desa. Tradisi ini mengajarkan pentingnya kebersamaan, persaudaraan, dan keharmonisan antaranggota masyarakat.

Biasanya, kenduren dilakukan di rumah tokoh masyarakat atau di tempat-tempat terbuka seperti balai desa atau tempat ibadah. Masyarakat Jawa akan membawa makanan dan minuman untuk dibagi-bagikan kepada semua orang yang hadir dalam acara tersebut. Makanan yang dibawa biasanya makanan tradisional Jawa seperti nasi kuning, ayam goreng, sate, tumpeng, dan berbagai hidangan khas lainnya.

Selain makan bersama, dalam tradisi kenduren juga sering dilakukan pertunjukan seni tradisional Jawa seperti wayang kulit, tarian Jawa, dan musik gamelan. Pertunjukan seni ini memberikan hiburan dan menghidupkan suasana acara. Selain itu, juga terdapat sesi ceramah agama atau pengajian yang memberikan pemahaman spiritual kepada para hadirin.

Malam 1 Suro juga memiliki makna religius yang dalam. Bagi masyarakat Jawa yang beragama Islam, Malam 1 Suro sering diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti dzikir, shalawat, dan doa bersama. Sedangkan bagi yang beragama Hindu, malam ini sering diisi dengan upacara persembahan kepada leluhur atau dewa-dewa dalam rangka memohon berkah dan keselamatan.

Tradisi kenduren saat Malam 1 Suro tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antaranggota masyarakat, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan dalam menjalani tahun baru Jawa. Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga serta meningkatkan rasa gotong-royong dan kepedulian sosial dalam masyarakat Jawa.

Namun, perlu diingat bahwa dalam pelaksanaan tradisi kenduren dan perayaan Malam 1 Suro, tetap diperlukan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan aturan pemerintah setempat, terutama dalam masa pandemi seperti saat ini. Diharapkan masyarakat tetap menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan mengikuti pedoman yang diberikan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun