Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dilaksanakan di daerah domisili masing-masing peserta KKN.
Salah satu peserta KKN UPGRIS bernama Eka Fitriyani mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika melaksanakan kegiatan di Desa Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan.
dimusim pandemi saat ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu di sektor ekonomi yang mengakibatkan perekonomian masyarakat menurun. Oleh karena salah satu program kerja kegiatan KKN UPGRIS ini adalah budidaya tanaman cabai guna mengedukasi warga agar dapat mengikuti cara-cara yang diterapkan dan mampu membudidayakan sendiri.
Mengapa menanam bibit  cabai ?
Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi  dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.
Cabai termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan
Dengan adanya kegiatan tersebut, harapannya dapat memberikan pemahaman kepada warga dan dapat mempraktekkan sendiri karena penanaman bibit cabai cukup mudah dibandingkan dengan tanaman lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H