Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Laut Kembali Sunyi (Bagian 3)

12 Mei 2016   09:23 Diperbarui: 12 Mei 2016   09:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

3. Menemui teman

           

Sore hari, setelah dari kampus, dengan sepeda motornya Taufan pergi ke pantai, berhenti di depan warung makan Wulan yang sudah tutup. “Wah, aku harus bertanya pada siapa ini?” gumamnya sambil melihat ke kanan dan ke kiri.

            “Cari siapa, Mas?” tanya seorang wanita dari arah samping warung. Wanita itu, berbadan dan bertinggi sedang, berkulit sawo matang, memakai atasan warna hijau dan rok panjang bermotif bunga-bunga dengan rambut digelung di belakang kepala, berusia sekitar dua puluh lima-an. Taufan mengatakan kalau dia sedang mencari Baruna. “Ooh, jadi Mas ini temannya Mas Baruna.” Wanita tersebut kemudian menunjukkan di mana Baruna tinggal.

Setelah mengucapkan terima kasih, Taufan pun dengan sepeda motornya menuju tempat yang ditunjukkan Ratri.

***

            “Ini pasti rumahnya.” Taufan menghentikan sepeda motornya di depan rumah mungil bercat kuning yang menghadap ke pantai, dengan terasnya terdapat tong-tong besar tempat ikan. Dua pohon kelapa tumbuh di halaman, tidak terlalu tinggi karena batangnya membengkok. Di antara dua pohon kelapa tersebut terpasang bambu melintang yang digantungkan sebuah jaring ikan dan di bawahnya ada sebuah bangku panjang. “Sepi,” gumamnya sambil membenarkan letak tas ransel di punggungnya. Baru saja akan melangkah menuju pintu, tiba-tiba muncul Baruna dari samping rumah.

            “Taufan?!” Baruna agak terkejut.

            “Hai!”

            “Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?”

Taufan mengatakan kalau dia diberi tahu oleh seorang wanita. Baruna mengatakan kemungkinan wanita yang ditemuinya tersebut adalah Ratri, yang membantu ibunya Wulan di warung makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun