Mohon tunggu...
ekadiyanti
ekadiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

content writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Kedalaman Diri: Merengkuh Cahaya Muhasabah

29 Januari 2025   21:23 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi diri menuju cahaya (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dalam riuhnya dunia, seringkali kita terlena oleh hiruk pikuk kehidupan. Gelombang rutinitas dan tuntutan duniawi kerap kali menenggelamkan kita dalam pusaran kesibukan. Di tengah arus deras itu, ada satu masa tenang yang perlu kita singgahi. Ia dikenal dengan kata muhasabah diri.

Muhasabah, sebuah perjalanan batin, sebuah upaya untuk menyelami kedalaman jiwa. Ibarat seorang pelaut yang menjelajahi samudra luas, kita berlayar menyusuri labirin pikiran dan perasaan. Dalam pelayaran ini, kita akan menemukan harta karun tersembunyi: pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri.

Ketika kita merenung, kata-kata bijak dari para sufi pun terngiang di telinga: "Kenalilah dirimu, maka engkau akan mengenal Tuhanmu." Ungkapan ini mengajak kita untuk menggali lebih dalam tentang hakikat keberadaan. Siapa sebenarnya kita? Dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi? Pertanyaan-pertanyaan mendasar ini mungkin tampak sederhana, namun jawabannya menyimpan kompleksitas yang luar biasa.

Muhasabah adalah sebuah seni. Ia menuntut kita untuk bersikap jujur terhadap diri sendiri. Kita harus berani menatap ke dalam cermin jiwa, tanpa bersembunyi di balik topeng kepalsuan. Dalam proses ini, kita akan menemukan sisi-sisi diri yang belum pernah kita kenal sebelumnya, baik itu kekuatan maupun kelemahan.

Dalam setiap muhasabah, kita akan menemukan hikmah yang berharga. Kita akan belajar untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Kita juga akan menyadari betapa banyak kesalahan yang telah kita perbuat, dan betapa pentingnya untuk memohon ampunan.

Muhasabah adalah sebuah perjalanan yang tak pernah berakhir. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Ibarat seorang tukang kebun yang merawat tanamannya, kita perlu terus menyiram dan memupuk jiwa agar tumbuh subur dan berbuah lebat.

Dalam era digital yang serba cepat ini, muhasabah menjadi semakin penting. Terlalu sering kita terjebak dalam dunia maya, sehingga melupakan realitas yang ada di sekitar kita. Muhasabah mengajak kita untuk kembali ke dalam diri, untuk menyambung kembali hubungan kita dengan alam dan sesama manusia.

Dengan melakukan muhasabah secara rutin, kita akan merasakan kedamaian batin yang sejati. Kita akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana, lebih sabar, dan lebih rendah hati. Kita juga akan mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan lebih baik.

Marilah kita menjadikan muhasabah sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dengan begitu, kita akan menemukan kebahagiaan sejati yang tak terukur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun