Banyak dari pendukung timnas yang menginginkan STY diperpanjang kontraknya, tidak mengetahui bagaimana awal kisah STY dikontrak oleh PSSI.
Kita tau sama tau, bahwa jabatan ketum di PSSI ini kerap kaitannya sebagai katrol karir politik seseorang. Sepakbola adalah olahraga yang digandrungi mayoritas masyarakat Indonesia. Hampir 300 juta jumlah penduduk Indonesia, bisa dikatakan 50% nya adalah penyuka sepakbola. Dari 50% itu ada 20-30% yang mendukung timnas. Dengan jumlah 30-50 juta orang, pastinya akan menarik tokoh2 ternama mau mendaftarkan diri menjadi ketum, sambil berhitung karir politik apa setelah sukses sebagai ketum PSSI.
Yap, menjadi ketum PSSI memang bukan pekerjaan mudah. Nanun jika berhasil dan sukses membawa perubahan dalam sepakbola nasional, namanya akan dikenang dan dijadikam pahlawan. Karena PSSI sangat minim prestasi.
Dari dulu sosok ketum baru selalu membawa misi timnas harus bisa membawa gelar juara. Sasarannya adalah Sea Games dan AFF, menyasar sasaran lain seperti piala asia, itu sama aja mengejar matahari.
Demikian halnya dangan Iwan Bule, sesaat setelah ia terpilih sebagai ketum PSSI. Maka pekerjaan utamanya adalah mencari pelatih untuk timnas. Prestise mencari pelatih timnas ini gak main2. Sosok ketum harus bisa menaikkan namanya dengan kadidat pelatih yang punya nama.
Di kantong Iwan Bule ada 2 nama, yang pertama adalah Luis Mila dan yang kedua adalah STY. Mungkin ada yang bertanya, kenapa nama Luis Mila dimasukkan sebagai kandidat, bukankah ia telah gagal sebagai pelatih timnas sebelumnya?
Luis Mila pergi dengan membawa konflik dengan PSSI sebelum era Iwan Bule. Jika menilai kerjanya, pastinya masyarakat bola ingat bagaimana perubahan besar dalam sepakbola kita, ketika permainan operan pendek begitu padu saat dikombinasikan dengan kecepatan pemain kita yang memang punya karakter yang udah diketahui lawan.
2 tahun LM di timnas, ia harus pergi karena carut marut masalah administrasi PSSI yang lama. Oleh karena itu Iwan Bule memasukkan nama LM sebagai kandidat, selain nama STY yang disodorkan oleh Ratu Tisha.
Sebagai ketum, target Iwan Bule bersama PSSI barunya adalah bagaimana timnas bisa juara dan persembahkan piala pada masyarakat. Dan gak muluk2 keinginan Iwan Bule dan Tim, hanya juara AFF saja. Keinginan yang wajar, karena sebelumnya kita telah 6x masuk final di AFF.
Saat keinginan itu disampaikan pada LM dalam sesi tes wawancara, LM langsung terdiam. Dia menyatakan tidak mau berjanji bisa bawa timnas juara AFF. LM mengatakan itu karena sudah tau dengan sepakbola nasional, terutama timnas. Dia pernah 2 tahun memegang timnas dan mengetahui banyak soal perkembangan sepakbola nasional melalui klub2 lokal yang mentas di liga nasional.
Karena beliau tau DAPUR sepakbola kita, LM tidak berani menjamin bisa juara AFF andai dia ditunjuk sebagai pelatih timnas.