Mohon tunggu...
Eka Dharmayudha
Eka Dharmayudha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Stratejik Ketahanan Nasional UI

Menyukai politik, sepakbola, dan menulis puisi. Kenal lebih dekat melalui instagram saya @ekadharmayudha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Judi Slot, Maut dalam Genggaman

29 Juni 2024   18:37 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judi slot begitu mudah diakses sehingga permainan ini menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. Meski berkali-kali menimbulkan dampak buruk baik secara ekonomi dan sosial, permainan ini baru mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah akhir-akhir ini. Namun lagi-lagi, publik terus mempertanyakan komitmen pemerintah untuk mengakhiri bencana ini.

Terdengar seperti permainan untuk hiburan, judi slot nyatanya membuat kecanduan pemainnya. Dampaknya tidak main-main. Secara ekonomi, judi slot menyebabkan pemainnya terjerat hutang besar yang bahkan sampai mengorbankan keluarganya. 

Banyak dijumpai, pecandu judi slot membawa kabur tabungan keluarga, menjual aset keluarga, hingga membawa kabur duit perusahaan. Meski telah terjatuh secara ekonomi, pemainnya tidak jera, mereka akan mencari cara lain agar mendapatkan uang, meski harus mengorbankan banyak orang. Secara sosial, pecandu judi online menjadi terasing dalam hubungan emosional dengan sesama. Anak dan istri jadi pihak paling dirugikan ketika judi slot telah menjadi candu. Mulai dari kekerasan rumah tangga, ketidakhadiran dalam berkeluarga, hingga berujung kematian, adalah contoh-contoh dampak yang ditimbulkan.

Judi slot adalah bukti ketimpangan yang terjadi secara ekonomi dan sosial di Indonesia. Pada data yang dipaparkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi, 80% pemain judi slot adalah kalangan menengah ke bawah. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan keamanan global yang berdampak pada perekonomian nasional, masyarakat menengah ke bawah kehilangan akses pada kesejahteraan. Mereka tidak memiliki pilihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang semain mahal sehingga judi slot yang pada awalnya dijadikan sebagai hiburan, berubah menjadi tempat berharap mendapatkan keuntungan yang besar. 

Selain itu, minimnya fasilitas publik yang terjangkau untuk kebutuhan hiburan, menyebabkan mereka menjadikan judi online sebagai salah satu sumber hiburan. Parahnya, mereka tidak sadar telah terjebak kecanduan karena minimnya pengetahuan dan kesadaran dalam bertindak. Sosial media juga berperan penting dalam tingginya angka pemain judi slot. Artis, influencer, menerima endorse untuk judi slot yang menyebabkan masyarakat mudah untuk mengetahui dan mengakses situs-situs yang telah dipromosikan.

Keadaan ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah gagal dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat. Meski pemerintah telah membentuk satgas untuk menangani dampak pada judi online ini, namun lagi-lagi, sebagian besar tindakannya hanya pada penangkapan pemainnya, bukan segera menutup akses dan menangkap operator maupun aktor-aktor besarnya. Jika tidak segea melakukan tindakan yang terukur dan terstruktur, korban-korban akan terus berjatuhan, baik pada masyarakat, maupun negara itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun