Mohon tunggu...
Eka DewiUtari
Eka DewiUtari Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at State University of Jakarta

Education Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Rasa Cinta Produk Lokal sebagai Bentuk Manifestasi Bela Negara di Era Global

8 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 9 Oktober 2024   01:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kegiatan Sosialisasi Kepada Generasi Muda “Bangga Buatan Indonesia”,- Siaran Pers Kementerian Perdagangan).

Menghargai perbedaan yang ada dan mencintai produk dalam negeri, menunjukkan bangga akan produk buatan anak bangsa, yang menunjukkan rasa nasionalisme kita. Itu juga berlaku untuk orang Korea dan Jepang. Pada awalnya, barang-barang Jepang, seperti mobil, sepeda motor, mesin, dan elektronik, berkualitas rendah. 

Namun, karena Jepang sangat mencintai produk lokal mereka, mereka tetap membeli produk tersebut meskipun kualitasnya kurang. Karena produknya dibeli, maka perusahaan produsen pada akhirnya dapat melakukan riset untuk mengembangkan produknya, sehingga produk mereka akhirnya dapat memiliki kualitas yang bersaing dengan produk-produk dari negara maju di Eropa dan Amerika.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga dan menggunakan produk buatan Indonesia. Menurutnya, dengan menjadikan produk dalam negeri sebagai tuan di negara ini, maka kita bisa menguasai pasar global. 

Menurutnya “Saat ini dunia menghadapi keterbukaan sehingga Indonesia harus mempunyai jati diri. Kalau kita tidak bangga dengan produk buatan Indonesia, bagaimana kita bisa menyerbu ke pasar global? Padahal kita Ingin agar Indonesia menjadi negara maju 2045.  Jika ingin menyerbu pasar dunia, maka kita harus bangga dengan budaya dan produk buatan Indonesia. 

Kita akan menguasai dunia jika produk Indonesia menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Mendag Zulkifli Hasan. Maka sebagai warga negara yang ingin bangsanya maju dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kita harus segera mengubah keyakinan bahwa produk asing lebih bagus, keren, berkualitas, bergengsi, dan sebagainya. 

Kita harus menjadi negara yang setia dan bangga terhadap produk yang dihasilkan oleh negara kita sendiri. Semakin banyak produk lokal yang kita beli, meskipun lebih mahal dan sedikit kurang berkualitas, maka produsen produk tersebut akan mengalami kenaikan keuntungan sehingga dapat mengembangkan produknya menjadi lebih berkualitas. 

(Sumber: Kegiatan Sosialisasi Kepada Generasi Muda “Bangga Buatan Indonesia”,- Siaran Pers Kementerian Perdagangan).
(Sumber: Kegiatan Sosialisasi Kepada Generasi Muda “Bangga Buatan Indonesia”,- Siaran Pers Kementerian Perdagangan).

Bagian dari bela negara dalam bidang ekonomi adalah mendukung produk lokal. Ini menunjukkan bahwa patriotisme tidak hanya berkaitan dengan militer tetapi juga dengan menjaga ekonomi negara di tengah persaingan global. 

Mencintai dan mendukung produk lokal bukan hanya preferensi pembeli tetapi juga patriotisme nyata. Kecintaan terhadap produk lokal adalah cara untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi dan memperkuat kekuatan negara di tengah persaingan internasional di era globalisasi saat ini. Di sisi lain pemerintah juga harus memulai dengan menumbuhkan kecintaan terhadap produk Indonesia dengan membuat kebijakan dan peraturan. memudahkan dan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri oleh individu dan lembaga pemerintah. 

Dengan menggunakan kebijakan seperti (1) Insentif untuk UMKM: Memberikan dukungan finansial dan akses pasar bagi usaha kecil dan menengah, pemerintah harus mendukung inisiatif cinta produk lokal. (2) Promosi Produk Lokal di Pasar Internasional: Melalui pameran dan kampanye global, membantu pengusaha lokal memasarkan barang mereka di pasar internasional.

Penulis: Eka Dewi Utari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun