Jakarta- Pada era saat ini, globalisasi memungkinkan banyak hal-hal dari luar masuk ke dalam negeri, membuat kita perlu berhati-hati untuk menghindari pengaruh dari luar. Karena globalisasi tidak hanya memiliki efek positif tetapi juga efek negatif bagi kehidupan jika kita tidak mampu mengendalikannya. Dunia politik, ekonomi, sosial, dan budaya adalah semua contoh efek dari globalisasi. Sepertinya telah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia tampaknya menjadi "pemuja" produk asing.
Seringkali kita lebih bangga dengan produk asing daripada produk anak bangsa kita sendiri. Dan yang semakin memprihatinkan adalah, upaya untuk memuja produk luar negeri sepertinya ditanamkan melalui berbagai cara, berbagai media, secara tidak sengaja kita sedang menanamkan pemahaman ke dalam pikiran kita bahwa produk luar negeri lebih berkualitas dari produk kita.
Tema "Merajut Rasa Cinta Produk Lokal Sebagai Bentuk Manifestasi Bela Negara di Era Global" sangat relevan dalam konteks globalisasi yang sedang berkembang. Termasuk perubahan dalam definisi bela negara, yang sebelumnya hanya merupakan kegiatan militer. Saat ini, konsep bela negara memiliki arti yang lebih luas, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan kultural. Dalam konteks ekonomi, "Bela negara" berarti mengubah preferensi konsumen Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri daripada produk asing.
(1) Peningkatan kualitas produk dalam negeri; (2) penetapan harga yang bersaing; dan (3) propaganda, adalah beberapa cara untuk meningkatkan pemakaian produk dalam negeri bagi kelompok masyarakat realistis ini. Namun demikian, bukan berarti impor barang sesuatu yang sama sekali dipandang keliru karena dalam kasus kasus tertentu, impor suatu komoditi perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jadi impor dilakukan terhadap komoditi yang tidak terpenuhi oleh pasar domestik.
Pertahanan dan keamanan bukan satu-satunya aspek bela negara; warga negara juga berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan ekonomi, budaya, dan sosial. Mendukung produk lokal adalah salah satu caranya. Membeli dan menggunakan barang-barang lokal adalah contoh nyata dari bela negara.
Dengan mendukung produk dalam negeri, kita sama saja sedang (1) meningkatkan ekonomi nasional, karena konsumsi produk lokal meningkatkan ekonomi baik di negara maupun di daerah.
(2) mengurangi ketergantungan impor: semakin banyak penggunaan produk lokal, semakin sedikit ketergantungan pada produk impor. (3) Menjaga kemandirian nasional ini penting untuk menghadapi tantangan global, yang akan membuat suatu negara lebih kuat dan mandiri. Produk asing lebih mudah diterima dan dipilih di era modern.
Tantangannya adalah bagaimana tetap mendukung produk lokal dalam kondisi seperti ini diantaranya: (1) Produk lokal harus dapat bersaing dengan produk luar dari segi kualitas dan harga. (2) Lebih banyak perhatian harus diberikan pada inovasi dalam pemasaran dan branding produk lokal. (3) Meningkatkan kesadaran pelanggan tentang pentingnya memilih produk lokal sebagai bagian dari rasa nasionalisme finansial. Untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal, generasi muda memiliki peran strategis.
(1) Menggunakan dan Mempromosikan Produk Lokal: Kaum muda dapat mempromosikan produk lokal kepada audiens yang lebih luas melalui komunitas dan media sosial mereka.
(2) Berinovasi dalam Industri Kreatif: Generasi muda memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan barang lokal yang inovatif yang mengikuti tren dunia. (3) Memulai Gerakan Nasionalisme Ekonomi: Kampanye inovatif dapat memupuk kecintaan terhadap produk lokal.
Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menunjukkan rasa nasionalisme kita terhadap negara kita dengan mengabdi kepada negara dan mengharumkan namanya dengan prestasi. Jika kita belum bisa melakukan hal-hal besar, kita juga bisa melakukan hal-hal kecil yang lain.