Mohon tunggu...
EKA CEMPAKA PUTRI
EKA CEMPAKA PUTRI Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Praktisi K3

saya adalah seorang dosen, praktisi, trainer dan konsultan dalam bidang K3, ketertarikan saya dalam bidang K3 membuat saya ingin memperdalam dan berbagi ilmu terkait dengan bidang ilmu ini

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penyuluhan Bahaya Kebakaran, Komponen APAR dan Cara Menggunakan APAR di SD As Syafiq

3 Desember 2024   13:12 Diperbarui: 3 Desember 2024   13:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik penggunaan APAR dari Murid SD As Syafiqdok. pri

Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dan jaminan keselamatan belum menjadi suatu hal krusial yang banyak di soroti oleh Pakar keselamatan. Salah satu hal yang mengancam keselamatan dan jiwa adalah bencana kebakaran. Kebakaran adalah bencana yang kita semua tidak inginkan dan pastinya sangat ingin dihindari terjadi di hidup kita. Namun berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta total kejadian kebakaran secara umum pada tahun 2021 sejumlah 1535 kasus dan di Jakarta utara kasus kejadian kebakaran mencapai 2010 kasus (Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta, 2022). Kasus paling tinggi kebakaran di Jakarta Utara adalah kasus kebakaran di perumahan. Dinas Pemadam kebakaran DKI Jakarta menyatakan bahwa pada tahun 2023 penyebab kebakaran paling tinggi di DKI Jakarta adalah disebabkan oleh listrik sebanyak 1216 kejadian, membakar sampah sebanyak 337 kejadian dan gas elpiji sebanyak 205 kejadian. Berdasarkan data diatas dapat tergambar bahwa hunian di daerah Jakarta rentan terhadap bahaya kebakaran akibat listrik( Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta, 2022)

Sebagai bentuk kepedulian akan keselamatan kebakaran di sekolah, tim pengabdian dari Universitas Esa Unggul melakukan sosialisasi mengenai bahaya kebakaran, komponen APAR dan Cara Menggunakan APAR kepada guru dan murid di SD As Syafiq Tanjung Priok. 

Kegiatan ini dimulai dari pemberian materi tentang bahaya-bahaya yang ada di Sekolah yang difokuskan pada bahaya listrik penyebab kebakaran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi terkait dengan komponen-komponen APAR dan bagaimana menggunakan APAR. Perwakilan guru dan murid mencoba menggunakan APAR, namun kegiatan pengabdian ini belum memberikan praktik nyata dengan pemadaman api, dikarenakan keterbatasan lahan.

Praktik penggunaan APAR dari Murid SD As Syafiqdok. pri
Praktik penggunaan APAR dari Murid SD As Syafiqdok. pri

Evaluasi kegiatan ini dibuktikan melalui terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest dan post test, yang mengindikasikan bahwa murid dan guru sudah memahami terkait dengan bagaimana bahaya kebakaran, komponen APAR dan Cara menggunakan APAR. Kedepannya tim pengabdian akan melakukan sosialisasi rutin penggunaan APAR, melakukan simulasi evakuasi dan melakukan penggunaan APAR secara nyata dengan api. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun