kembali kasus tentang ketidakjujuran mencuat, disampaikan menteri BUMN, Bapak Dahlan Iskan tentang sekitar 10 orang oknum anggota DPR yang ditengarai menjadi "Preman" karena memalak beberapa (sementara ada tiga) direksi Badan Usaha Milik Negara, perusahaan milik negara (bukan milik moyangnya mereka" itu)
selayaknya sapi perah (ternak sapi kesayangan ane), BUMN itu diperah, diambil susunya, diremas" ambingnya tapi disuruh cari makan sendiri .... kelakuan si kucing garong kalau sampai ada oknum anggota DPR yang melakukan itu.
tapi andaikan memang benar, sepertinya sudah sewajarnya hal itu dilakukan. Â sistem politik negara ini khan hanya menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk mengeruk kekayaan, entah kekayaan siapa dengan cara apapun itu ... ujung"nya memang uang uang dan uang
hanya segelintir pemimpin bangsa yang bener" mengabdi buat negara
kalau memang kita ini mau jadi umara, coba sistem demokrasinya dirubah, perwakilan rakyat - pemimpin - penguasa adalah manusia" pilihan yang gak perlu kaya raya dengan harga ratusan juta sampai milyaran buat jadi pemimpin bangsa.
lakukan pemilihan dengan elegan, tiada pungli, tiada kampanye yang menghabiskan biaya dan tiada praktek premanisme.
kalaupun benar seperti Pak Dahlan Iskan sampaikan tentang sekitar 10 orang oknum preman di DPR, tetap ujung"nya beliau akan jadi martir, tuntutan pencemaran nama baik pasti akan dkidaratkan pada Pak Dahlan, karena tiada pembuktian secara de Jure ... semuanya mungkin benar secara de Facto, sekali lagi ... semuanya berujung pada kekuasaan dan uang
konspirasi adalah kusir dari seluruh perjalanan negara, kebanyakan negara ini diatur oleh kong kalikong - konspirasi busuk untuk mengejar kesenangan dan keinginan pribadi/kelompok/golongan dan membumihanguskan kepentingan negara dan kepentingan umum yang lebih besar.
beranikah Pegawai Negeri Sipil serta semua yang menyelenggarakan administrasi dan kepemimpinan mengenakan seragam dan bersemat "ABDI NEGARA" ??
bersemoga lebih banyak di negara ini yang kembali tersadar dan kembali kepada jalan yang benar, karena apa yang dilakukan didunia akan dituntut diakhirat kelak (hmm, jangan" mereka gak percaya surga dan neraka juga ... hiiiiii)
Pak Dahlan Iskan, tetap semangat dan kebenaran selalu menjadi panglima (slogan kosong para politisi busuk)