Ga pede alias minder atau istilah anak mudanya insecure adalah kondisi dimana kita ga sadar atas kemampuan yang pasti ada dalam diri setiap orang. Setiap orang pasti mempunyai kelebihannya masing-masing. Hanya saja kadang orang tersebut ga sadar dengan kelebihannya. Karena merasa berbeda dengan kebanyakan orang. Kita bahas kelebihan dulu ya, karena kalau ditambah kekurangan, fokus kita akan berubah. Karena tulisan ini memiliki harapan agar pembaca yang lagi minder jadi pede, yang sudah pede jadi makin pede lagi.
Anak muda harus dan wajib pede. Ga ada tuh minder atau insecure. Ga boleh merasa kalah saing terlebih dalam kebaikan. Bukan malah seperti sekarang insecurenya karena kalah outfit, kalah fisik, kalah asik, kalah topik, dan kalah duit. Di luar sana pasti banyak orang yang lebih cantik, lebih ganteng, lebih sukses, lebih pinter. Tapi stop, jangan fokus kepada itu semua. Cukup fokus kepada diri kamu sendiri. Lakukan yang terbaik. Pedenya kamu itu adalah outfit yang paling keren lho.
Pede itu bikin hidup tenang. Jadi pede aja sih. Masa mau kalah sama pedenya Fajar sad boy yang sekarang berseliweran di banyak youtube chanelnya para artis. Nikmati hidup tapi tetap pada jalur yang baik, jangan melenceng. Ini mah pede aja ketika ibadah kelewat, pede aja ketika ngambil hak orang lain. Bukan begitu yang bener. Pede bahwa hal baik yang kita lakukan itu emang beneran baik. Kayak misalnya langsung sholat ketika lagi kumpul sama teman. Ga usah ga enakan, kita ninggalin kumpul-kumpul buat melaksanakan kewajiban kita kok. Ga mungkinkan kehilangan teman karena kita ga ikut nongkrong karena harus pergi sholat jumat? Kalau pun memang teman hilang karena kita pergi sholat. Berarti Allah menghilangkan teman yang buruk bagi kita dan akan menyiapkan teman yang lebih baik nantinya.
Sobat minder, pede itu bikin kita jadi lebih baik dalam mengukur diri. Kita akan tahu mana yang kita bisa lakukan dan mana yang kita belum bisa. Atau bisa dikatakan kita dapat menempatkan diri. Ga asal sikat aja. Ga usah malu sama status sosialmu saat ini, ga usah malu sama pekerjaanmu. Selama kamu mendapatkannya dengan cara yang baik dan halal. Hidup kita ya kita yang jalani. Ga usah dengerin apa kata orang lain tentang diri kamu. Jangan menjadikan orang lain sebagai sutradara hidup kita. Akui jika kita memang belum bisa, belajar supaya nantinya jadi bisa. kerahkan seluruh kemampuan jika memang kita memiliki keahlian di bidang itu.
Tapi kadang kita perlu minder untuk hal-hal tertentu. Dengan tujuan supaya kita mau belajar, bukan malah minder yang akhirnya kita membandingkan dan ga bersyukur. Contohnya, ada teman yang pintar dalam public speaking. Minderlah dan belajarlah dari dia bagaimana supaya bisa seperti dia. Selama belajar pasti ga akan langsung bisa. Sabar, ga usah minder, banyak latihan, dan tanya tipsnya kepada yang lebih ahli.
Lalu apa sih sebenarnya yang bikin minder itu?. Harusnya ga ada hal yang menjadi alasan kita buat minder. Lihat deh diri kita. Kira-kira potensi apa yang ada dalam diri kita. Hargai apa yang ada pada diri kita sekecil apapun itu. Pupuk dan kembangkan karena kita ga pernah tahu akan seperti apa potensi kecil itu kalau kita ga mau mencoba untuk mengembangkannya. Coba deh pikirkan, kalau kita terus-terusan merasa minder. Kita akan merasa kecil terus, apalagi kalau membandingkan kemampuan kita dengan orang lain yang di atas kita. Selesai sudah seumur hidup akan terpuruk. Enggan bangkit, ngerasa semua yang dilakukan berbeli-belit, dan akhirnya ngerasa hidupnya paling sulit. Say "NO". tanamkan pada diri bahwa kamu harus bangkit. Pemuda-pemudi muslim punya tugas dan tanggungjawab yang ga mudah di masa depan nanti. Jadi harus siap-siap dari sekarang.
Hei kamu, yang masih ga ngapa-ngapain karena minder tanpa daya baper tanpa upaya. Pede aja lagi. Belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu juga kita lebih buruk. Tapi jangan juga berpikir kita sudah menjadi yang paling baik. Kalau pun mereka lebih baik dari kita, kan kita ga pernah tahu bagaimana usahanya supaya seperti sekarang. Kita ga lihat gimana perjuangannya sampai ada di titik yang kita lihat sekarang. Bisa jadi Allah ga ngasih kita kelebihan seperti orang lain karena Allah tahu kalau kita punya kelebihan tersebut malah jadi sombong. Pantaskan diri kita agar Allah menunjukkan dimana letak kemampuan kita yang akan dipergunakan untuk kemaslahatan banyak orang nantinya. Husnudzon aja, Allah lebih tahu kok yang terbaik buat kita. Tapi, ada tapinya nih. Kita harus tetap berusaha, jangan menyalahkan takdir yang sama sekali belum kita usahakan, dan jangan putus asa dalam menggapai apa yang bisa kita lakukan.
Hei sobat minder, tumbuhkan dan jaga rasa percaya diri kamu. Supaya dirimu ga terbebani apapun. Hapus dan lepaskan kata minder yang ada di dirimu. Ga mudah memang. Tapi kalau kamu ga mulai ya mindernya akan terus bersemayam di diri. Coba dari hal yang mudah dulu aja. Bertahap namun pasti. Yang pasti sih harus konsisten.
Biar kamu terbiasa pede. Mulai reset dan setting pikiranmu untuk selalu berpikir positif. Tanamkan dalam pikiran bahwa kamu mampu, bisa, dan memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berguna. Setelah pikiran kamu fokus terhadap suatu hal, jangan Cuma dipikirin doang tapi mulai lakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tersebut. Contohnya, kamu pengen bisa bermain alat musik. Ya minimal mulai baca buku tentang musik setelah itu belajar ke teman yang bisa alat musik. Latihan dan praktekin apa yang sudah kamu pelajari. Kemudian selanjutnya apa? Berpikiran positif udah, praktek udah, yang selanjutnya berarti Bikin komitmen pada diri sendiri untuk latihan secara konsisten. Lakukan kegiatan tersebut dengan konsisten dan jangan bosenan. Karena sesuatu yang dilakukan secara konsisten akan jadi kebiasaan, dan kebiasaan itu pada akhirnya akan jadi karakter. Ga usah ngomong takdir dulu kalau belum berusaha. "ah gue kayaknya ga ditakdirin buat bisa musik", "ah bukan takdir gue deh buat jadi pinter". Hei usaha dulu aja kali. Ini mah usaha aja belum udah bikin takdir sendiri. Gampangnya gini deh. Semua berawal dari pikiran yang mempunyai keinginan, kemudian keinginan tersebut dituangkan dalam sebuah tindakan yang dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan yang akhirnya menjadi karakter dalam diri.
Untuk sobat minderku yang akan pede kelak. Buang jauh rasa minder yang ada. Jangan paksa dirimu menjadi yang orang lain mau. Karena hidup dalam kepalsuan itu sakit lho. Kalau hidupmu itu semata-mata untuk menyenangkan orang lain, memang betul semua orang akan suka sama kamu tapi apakah kamu akan menyukai dirimu yang padahal itu bukan yang kamu mau? Jawabannya ada pada diri masing-masing. Sama-sama yuk kita tumbuhkan dan bangun rasa percaya diri kita. Inget jangan Cuma di tumbuhin aja tapi ga dirawat ya. Ga perlu tunggu nanti untuk memulai hal baik. Mulai saat ini tanamkan dalam pikiran bahwa kita mau merubah diri yang minder ini. Jangan sampai rasa mindermu mengalahkan dan merusak masa depanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H