Sampai saat ini, pola konsumsi pangan masyarakat cenderung tidak sehat dan kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya. Jika kita tidak mengatur pola makan kita, makan yang akan terjadi adalah gizi buruk atau obesitas. Jika seseorang mengalami gizi buruk maka akan mudah sakit dan parahnya dapat menyebabkan kematian.
Setiap individu pasti menginginkan hidup yang sehat, aktif dan produktif. Pola makan yang baik bisa diwujdkan dengan cara mengkonsumsi makanan yang berkualitas dengan mengandung gizi yang lengkap.
Untuk mewujudkan pola makan yang sehat kita dapat menerapkan B2SA dimana B2SA itu adalah (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Program tersebut merupakan pola makan yang teratur dengan menggunakan susunan makanan dalam sehari berupa makan pagi, siang dan sore/malam, yang mana pangan tersebut harus mengandung zat gizi yang baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang dan aman untuk di konsumsi oleh masyarakat.
Tujuan dari program Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang (B2SA) adalah untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat.
Konsumsi pangan untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat memenuhi prinsip dari B2SA bisa dilakukan dengan pemilihan bahan atau penyusunan menu yang beragam. Kualitas pangan yang akan di konsumsi ini dipengaruhi beragamnya jenis gizi yang akan kita konsumsi, jadi semakin beragam gizi semakin berkualitas. Pengetahuan akan pentingnya pola makan dengan penerapan B2SA perlu disosialisasikan sampai pada tingkat terkecil yaitu masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga. Masyarakat terutama ibu rumah tangga penting sekali peranannya dalam menjalankan program tersebut, karena ibu-ibu lah yang akan mengatur menu yang beragam gizi untuk diolah dan aman dikonsumsi.
Pola konsumsi pada rumah tetangga tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain kondisi ekonomi, soial dan budaya setempat. Untuk itu, perlu menanamkan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya pola konsumsi yang sehat yang perlu diterapkan sejak dini. Dengan adanya kesadaran, maka kebutuhan gizi perlahan-lahan akan terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Pola konsumsi pangan B2SA ini mengarahkan pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola konsumsi yang beragam dengan gizi seimbang yang mencakup energi, protein, vitamin dan mineral serta aman. Tidak semudah itu untuk mengubah pola pikir masyarakat dengan menerapkan pola pangan B2SA, tetapi perlu adanya peran pemerintah untuk mengenalkan program tersebut terhadap masyarakat supaya dapat diterima dan diterapkan ke depannya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sayur dan buah yang sehat, Perpres dan Permentan, Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan sejak tahun 2010 meluncurkan program optimalisasi pemanfatan pekarangan melalui salah satu kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Ketersediaan pangan yang cukup dan  melimpah tidak cukup menjamin untuk mewujudkan ketahanan pangan pada skala kecil seperti masyarakat dan individu. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya penganekaragaman dalam pola sehat karena memang ini menjadi salah satu untuk mewujukan ketahanan pangan menuju kemandirian.
 Dengan adanya pola makan B2SA ini, masyarakat diharapkan agar dapat kreativ dengan memanfaatkan pangan lokal seperti mengganti nasi supaya masyarakat tidak ketergantungan dengan karbohidrat.Â
Dengan program dari pemerintah ini, bisa memicu mayarakat terutama anggota keluarga untuk sekreativ mungkin menyusun bahan pangan dengan kandungan gizi yang beragam, seimbang, dan aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H