Salah satu Kabupaten di dekat wilayah Surabaya Jawa Timur bukan lagi menjadi wilayah yang hijau dan indah. Pemerintah setempat melarang adanya tambang pasir liar tetapi membiarkan tambang pasir resmi namun merusak. Bupati wilayah tersebut merupakan pengusaha penambang pasir yang sukses. Kesuksesannya dipergunakan sebagai pendongkrak kepopulerannya untuk menjadi calon bupati. Masyarakat berfikir bila beliau ini sudaah kaya maka mungkin kinerjanya sebagai Bupati akan lebih maksimal kerna tidak memikirkan lagi soal pendapatan dan keuntungan. ternyata masyarakat salah kaprah. Masyarakat selalu mengusir, melempari batu, dan membakar barang-barang milik penambang pasir liar. Tapi tentu saja masyarakat tidak bisa berbuat banyak saat tambang pasir resmi milik sang Bupati menambang pasir terlalu banyak sampai melewati wilayah tambang pasir yang sudah ditentukan. Sungai aliran Brantas semakin rusak. Setelah puas mengambil pasir mereka lantas mengeruk area lain yang masih belum diambil sampai-sampai muncul tebing-tebing kecil yang hancur dan membahayakan masyarakat. Mereka penambang pasir yang tentu saja memiliki ijin dari Bupati yang notabene pemilik perusahaan mereka sendiri. Sekarang bagaimana masyarakat bertindak bila ini sudah masuk area politik...????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H