Sistem pendidikan setiap tahunnya selalu berkembang sesuai dengan keadaan. Pemerintah sudah mengerahkan tim yang luar biasa tangguh untuk menyesuaikan kurikulum dengan keadaan setiap daerah. Tetapi banyak yang masih mengeluhkan kekurangan-kekurangan yang muncul di daerah-daerah tertentu.
Misalnya daerah pedesaan yang belum bisa berkembang sepesat daerah yang letak geografisnya mudah dijangkau. Di SMA untuk Kurikulum K13 sudah tidak ada pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK). Seluruh Mata Pelajaran diharuskan mencakup TIK. Bagaimana dengan Sekolah di pedesaan?
Di daerah Kabupaten terdapat beberapa sekolah baik Negri maupun Swasta yang tidak mau membebani siswanya untuk repot-repot mencari tugas di warnet atau membuat tugas yang berbau TEKNOLOGI karena keterbatasan biaya mereka. Ada pula siswa yang hampir buta TIK karena hanya bisa berkenalan dengan TIK di sekolah dengan batas waktu tertentu. Sekarang mereka harus menjalani Ujian Berbasis Komputer dengan banyak sekali tekanan mental.
Apakah benar Pembaharuan Kurikulum harus disamaratakan tanpa kenal perbedaan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H