Mohon tunggu...
Eka Juliana
Eka Juliana Mohon Tunggu... -

Lagukan opini ke dalam sebuah tulisan. Mari menulis dan katakan "HAI" pada Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perbaikan Fasilitas Transportasi Umum

28 Maret 2014   04:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Apa yang muncul dalam benak kita ketika mendengar kata “angkutan umum”? Pasti kesan pertama yang muncul adalah keadaan yang sesak, panas, bau, tidak datang tepat waktu, supirnya sering ngebut dan ugal-ugalan di jalan. Hal tersebut adalah segelintir anggapan dalam benak kita apabila mendengar angkutan umum.

Transportasi umum merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk pergi ke suatu tempat tidak dengan menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi umum saat ini sudah banyak kita temukan, terlebih di kota-kota besar. Transportasi umum ini mencakup transportasi darat (taksi, bus, ojek, becak, dan lainnya), transportasi udara (pesawat), serta transportasi air (kapal). Bahkan, saat ini di kota besar sudah disediakan bus dengan jalur yang akan dilewatinya. Sehingga memudahkan penumpang untuk bepergian ke suatu tujuan.

Namun, disisi lain kehadiran transportasi umum ini juga tidak dapat dijauhkan dari permasalahan. Salah satunya adalah mengenai fasilitas yang diberikan. Beberapa angkutan seperti bus transjakarta atau transjogja mungkin sudah cukup baik apabila dilihat, karena bus ini dilengkapi dengan fasilitas AC sehingga penumpang tidak kepanasan. Harga yang dipatok juga cukup terjangkau. Hanya dengan Rp 3.000,- kita sudah dapat berkeliling Yogyakarta dengan menggunakan transjogja.

Saya sendiri cukup puas menggunakan transjogja, karena harganya terjangkau dan fasilitasnya sudah cukup baik. Namun tidak jarang supir mengemudi secara ugal-ugalan di jalan raya. Hal ini cukup membuat cemas karena tidak hanya dapat merugikan penumpang, itu juga dapat merugikan pengguna jalan lain. Selain itu, asap hitam yang dikeluarkan saya rasa cukup mengganggu pengguna jalan lain serta dapat juga menimbulkan polusi udara.

Apabila fasilitas transportasi umum ini dapat lebih dibenahi, maka akan banyak masyarakat yang betah menggunakannya. Karena, selain dapat menghemat bensin juga dapat menanggulangi masalah kemacetan. Dengan banyaknya masyarakat yang beralih ke transportasi umum, maka penggunaan kendaraan pribadi akan lebih berkurang sehingga tidak timbul kemacetan di jalan raya.

Selain itu, banyak kasus kejahatan yang juga terjadi di dalam transportasi umum. Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan yang dikirimkan ke Pontianak Post oleh penumpang kendaraan umum di Pontianak. Kebetulan penulis dan ibunya sedang berada di dalam bus. Disebelah ibunya ada seorang pria tidak dikenal yang tiba-tiba menggenggam tangan ibunya. Saat itu, ibunya merasa tidak nyaman dan ingin melapor pada kernet bus namun hal itu tidak dilakukannya. Penulis menyampaikan pendapatnya, bahwa seharusnya ada pembedaan tempat duduk di bus antara perempuan dan laki-laki sehingga tidak terjadi hal-hal seperti itu.

Melihat kejadian tersebut, saya setuju dengan pendapat penulis. Ada baiknya apabila saat ini ada pemisahan tempat duduk antara perempuan dan laki-laki. Sehingga pelecehan seksual di bus tidak terjadi dan dapat diminimalisir. Hal ini juga dapat membuat penumpang merasa lebih nyaman.

Supir bus juga harus memperhatikan penumpang dengan tidak ugal-ugalan di jalan raya. Selain itu, jumlah penumpang yang naik juga harus diperhatikan. Jangan hanya karena ingin mengejar banyak setoran, meskipun bus sudah penuh tetap menerima penumpang hingga mereka harus bergelantungan di pintu. Hal tersebut tentu membahayakan nyawa penumpang.

Dari segi keefektifan waktu, menurut saya menggunakan kendaraan pribadi memang akan lebih menyingkat waktu. Kita tidak perlu menunggu terlalu lama kedatangan bus di halte. Hal ini tentu saja dapat membuat penumpang bosan dan kegiatan yang akan terlaksana menjadi terhambat. Mungkin ada baiknya apabila pihak terkait memberikan jadwal keberangkatan yang pasti sehingga para penumpang tidak menunggu terlalu lama kedatangan bus.

Pihak pemerintah harus lebih memperhatikan fasilitas transportasi umum yang ada di Indonesia. Sebisanya, fasilitas di transportasi umum ini diperbaiki sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penumpang. Juga dapat meningkatkan perekonomian supir-supir bus yang menggantungkan pengahasilan mereka pada penumpang angkutan umum.. Bila ini tidak dibenahi, bagaimana nasib para supir bus ke depannya? Apalagi saat ini harga kendaraan pribadi sudah semakin murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Hal ini tentu saja berakibat pada penurunan penggunaan transportasi umum.

Perbaikan fasilitas transportasi umum harus segera dilakukan. Dengan begitu, akan timbul rasa nyaman dalam diri penumpang untuk bepergian menggunakan transportasi umum. Dan membuat transportasi umum sebagai pilihan utama sehingga kepadatan kendaraan pribadi di jalan raya dapat diminimalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun