Prihatin Masalah Sampah

Tulisan ini cuma sekedar opini saya saja. Karena ada kekhawatiran dalam diri saya sendiri mengenai masalah sampah.

Saat ini saya sedang magang di salah satu perusahaan media di Pontianak. Saya cukup prihatin melihat keadaan di sini, di mana pada beberapa titik sampah dibiarkan berserakan begitu saja. Saya tidak tahu dan belum mencari tahu apakan memang tidak ada tukang sampah keliling yang lewat dibeberapa titik tersebut untuk membersihkan sampah setiap harinya atau bagaimana.

Tapi, melihat hal ini timbul keresahan tersendiri dalam diri saya. Apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang apabila sampah-sampah ini dibiarkan begitu saja? Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih mungkin belum timbul. Padahal menurut saya, hal ini sangat penting. Apabila lingkungan bersih, kita juga yang merasakan manfaatnya. Dapat terhindar dari penyakit, lingkungan menjadi asri, enak dipandang. Hal ini tidak hanya terjadi di Pontianak. Di kota besar seperti Jakarta, banyak juga sampah yang berserakan dan dibuang disembarang tempat.

Sampahkan terdiri dari banyak jenis. Ada sampah yang dapat dengan mudah diolah, ada sampah yang susah diolah. Untuk itu, sebaiknya ada pembedaan antara sampah yang dapat diolah dan sampah yang tidak dapat diolah. Hal ini juga perlu mendapat perhatian dari masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, jangan membuang sampah sembarangan. Untuk itu, perlu diadakan tempat pembuangan terakhir di masing-masing tempat.

Masalah ini perlu mendapat perhatian lebih. Agar kedepannya, wilayah di Indonesia dapat lebih bersih. Hal yang paling utama adalah kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang berserakan di pinggir jalan juga saya kira sangat mengganggu. Selain mengganggu pemandangan, bau tidak sedap dari sampah juga dapat mengganggu penciuman. Mulai saat ini, mari biasakan buang sampah pada tempatnya. Jangan membuang sampah disembarang tempat. Jaga lingkungan kita sehingga tetap bersih dan asri.

Seperti yang sudah saya ungkapkan diawal, ini hanya bagian dari opini saya karena ada rasa cemas ketika melihat sampah berserakan di pinggir-pinggir jalan.