Ramadhan tahun ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, tidak bisa merayakan nya dengan sebebas mungkin karena kita harus mematuhi protokol kesehatan serta peraturan dari pemerintah dimana yang tujuannya untuk kebaikan kita semua. Pada tahun ini semua terlihat sangat berbeda seperti kesempatan untuk sholat terawih sudah mulai diperbolehkan di mushollah ataupun masjid.
Kegiatanku sendiri selama bulan ramadhan tidak lupa untuk tetap membantu orang tua, seperti masak untuk persiapan berbuka dan sahur, pertengahan puasa membuat kue untuk menyambut hari raya idul fitri. Puasa kali ini aku bisa merasakan asiknya bukber dengan keluarga besar berbeda dengan puasa tahun lalu yang benar-benar tidak keluar karena lagi maraknya pandemi.
Saat takbir berkumandang di malam hari, hati ini terasa damai berkali-kali ucapkan "hari kemenangan pun tiba" semua keluarga serta sanak saudara bersuka ria menyiapkan hari kemenangan untuk esok, tradisi di desaku membuat ketupat dan opor ayam, menata kue ke dalam wadah untuk di hidanngkan ke tamu yang bersilaturrahmi, membayar zakat dimalam takbir bagi yang belum membayar nya. Akan tetapi hari raya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya penjagaan untuk tidak mudik lebih ketat, semua perbatasan antar kota sudah ditutup dan tahun ini tidak bisa berkunjung ke rumah kakek yang jauh disana.
 " ohh iyaa.. mohon maaf lahir dan batin ya.. semoga kita semua bisa bertemu dengan bulan ramadhan dan hari raya idul fitri di tahun yang akan datang, dan semoga covid 19 segera berlalu agar semuanya kembali seperti semula ".
( Tulisan ini di buat untuk memenuhi nilai UTS dan Tugas Bahasa Indonesia)
 Dosen Pengampu
Â
Rudi Umar Susanto, M. Pd
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI