Mohon tunggu...
Eka Wiyati
Eka Wiyati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Apa dengan FASDA dan FASPROV 2024

20 Agustus 2024   11:46 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:58 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Pembukaan Refreshmen FASDA/dokpri

Refreshmen FASDA angkatan 1 tahun 2024 diikuti oleh 389 peserta dari 17 provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 19-22 Agustus 2024 di Redtop Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat. Ketua Komponen 3 Fahrurrozi menyampaikan bahwa Refreshmen tahun ini hanya ada dua angkatan atau 800 FASDA dari sekian ribu FASDA yang ada di Indonesia. Maka setelah ini akan kembali dilaksanakan Refreshmen FASDA angkatan 2 atau angkatan terakhir pada program PKB Madrasah Reform.

Selanjutnya acara di buka oleh direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah RI Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan bahwa FASDA mempunyai tugas untuk memfasilitasi guru-guru di daerah agar meningkat kompetensinya serta semakin berkualitas.

Sebagai informasi kegiatan refreshmen FASDA terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Agama dan Bank Dunia, yang akan berakhir pada tahun 2024. Meskipun kerjasama itu telah berakhir, namun seluruh Fasda yang mengikuti refreshmen pada tahun ini tetap mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugasnya, yaitu mendampingi dan memfasilitasi para guru se- Indonesia. Karena FASDA adalah agen pembelajar yang telah dibekali ilmu untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran melalui PKB. Maka para FASDA yang telah mengikuti refreshmen mempunyai kewajiban untuk mendiseminasikan hasil Refreshmen FASDA 2024 ke FASDA lain yang tidak mengikuti refreshmen dan guru-guru.

Kegiatan PKB tahun berikutnya kemungkinan besar akan dilaksanakan secara online. Hal itu akan menjadi tugas bagi para FASDA yang telah mengikuti refreshmen. Namun tidak menuntup kemungkinan para FASDA dapat menjadi narasumber, fasilitator secara luring sesuai kebijakan daerah masing-masing. Dengan demikian maka tidak ada lagi FASDA atau FASPROP, tetapi yang ada fasilitator Learning Management System (LMS).

 sumber gambar peserta Refreshmen FASDA/dokpri
 sumber gambar peserta Refreshmen FASDA/dokpri
Lebih lanjut dalam kesempatan ini Direktur GTK berpesan agar para FASDA mampu menjadi guru, inspiratif, dan mampu melahirkan guru-guru yang inspiratif pula. Menurut Thobib guru inspiratif mempunyai indikator :
1. Sejak awal mempunyai niat tugas-tugas kenabian. Tugas kenabian tersebut terdapat dalam surat Jumah ayat 2 yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa tugas kenabian itu adalah menyampaikan ayat kauniyah dan qauliyah, membersihkan jiwa anak didik, mengajarkan ilmu pengetahuan dan mengajarkan tentang kearifan.
2. Seorang guru yang mencintai ilmu dan profesinya.
3. Guru yang mampu menggali potensi anak didiknya, bukan sekadar melihat kelemahannya yang termuat dalam kelas berdiferensiasi.
4. Guru yang mempunyai ikatan emosional dengan anak didiknya (guru yang dirindukan).
5. Guru yang mampu menumbuhkan sikap kritis dan inspiratif bagi anak didiknya.

Pada dasarnya ada empat tingkatan guru, yaitu :
1. Medium Teacher
2. Good Teacher
3. Excellent Teacher
4. Grade Teacher
"Maka jangan pernah berhenti berbagi kebaikan kepada guru-guru dan anak didik."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun