Mohon tunggu...
Eka Noviani
Eka Noviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Perayaan Hari Raya Pagerwesi

2 November 2022   04:00 Diperbarui: 2 November 2022   03:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Raya Pagerwesi jatuh pada setiap Buda Kliwon wuku Sinta. Hari raya Pagerwesi ini dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta). Pagerwesi merupakan hari suci umat Hindu yang jatuh setiap empat hari setelah Hari Saraswati.

Pada perayaan pagerwesi, dari kata pagerwesi berasal dari dua kata yaitu, pager atau pagar yang berarti kokoh dan wesi atau besi yang artinya kuat. Dalam lontar Sundarigama dijelaskan bahwa hari raya pagerwesi merupakan pemujaan terhadap Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru, karena seorang guru dapat dikatakan memiliki fungsi adiluhung atau sebagai penuntun.

Hari raya pagerwesi ini juga disimpilkan sebagai suatu tanda pengingat bahwa manusia yang hidup didunia dan merupakan mahkluk ciptaan tuhan harusnya memiliki keteguhan iman, yang dapat didasari dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan pada jalan kebaikan. 

Karena pada dasarnya tanpa ilmu pengetahuan, umat mnausia akan Kembali pada zaman kegelapan atau zaman dahulu dimana belum adanya hal-hal yang berbau teknologi seperit sekarang sehingga semua yang dilakukan akan terasa sangat sulit. 

Pada perayaan ini juga diharapkan dapat menghindarkan dan juga menjauhkan manusia dari sifat-sifat awidya (kegelapan) yang ada dalam diri manusi sendiri, dikarenakan sifat ini jika tidak bisa dikendalikan dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai macam Tindakan -- Tindakan negative yang sekiranya dapat merugikan diri sendiri mauoun lingkungan sekitarnya, seperti rasa iri, dengki, marah, kejam, menfitnah, dan sikap -- sikap kegelapan lainnya.

Makna dari perayaan pagerwesi ini yaitu untuk memperingatiilmu pengetahuan yang diturunkan melalui para guru, dikarenakan ilmu pengetahuan tersebut mengalir serta melembaga melalui berbagai proses untuk mewujudkan jagadhita.

Adapun penerapan hari raya pagerwesi ini yaitu dilaksanakannya persembahyangan mulai dari sanggah atau merajan dilingkungan rumah, ataupun di pura desa dan pura kahyangan jagad lainnya. Sperti halnya perayaan yang dilaksanakan di Kabupaten Buleleng hari raya pagerwesi diperingati dengan perayaan atau persembahyangan yang sangat besar besaran sebagai sujud syukur terhadap ida sang hayang widhi karena anugrahnya menurunkan ilmu pengetahuan.

TERIMAKASIH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun