Indonesia adalah negeri maritim. Rayuan pulau kelapa memanggil anak bangsa untuk menjaga kelestarian bahari Nusantara. Â Di pesisir Sumatera Barat ada David Hidayat yang terpanggil untuk terus bergerak menjaga sebagian pesisir laut Indonesia.
ANDESPIN
Sebagai seorang pemuda yang terlahir di wilayah pesisir, David Hidayat sangat akrab dengan laut. Hobby berenang dan menyelam berdampak pada keteguhan hatinya untuk berbuat yang terbaik menjaga alam sekitarnya.
Pria kelahiran 1987 di Sumatera Barat ini dengan sungguh -sungguh bertekad memulai dari diri sendiri dan beberapa orang dalam tim yang dibentuk dengan mendirikan ANDESPIN.
Anak Desa Sungai Pinang atau yang lebih dikenal ANDESPIN West Sumatera, dinamakan berdasarkan lokasi Sungai Pinang tersebut di Sumatera Barat (West Sumatera).
Jejak Langkah ANDESPIN
Dimulai sejak 9 tahun lalu, ANDESPIN memulai konservasi pesisir dengan menanam mangrove. Bertujuan untuk menjaga pesisir Sumatera Barat dari ancaman abrasi serta menyediakan ekosistem yang baik bagi biota laut
Mangrove merupakan hutan di pinggir pantai, yang berisi tumbuhan khas pinggir laut seperti bakau, di mana di tanahnya kerap dapat menjadi tempat pengembangbiakan Kepiting bakau (Scylla). Selain itu dengan banyaknya tumbuhan ini, juga dapat menyerap panas di pinggir pantai.
David Hidayat tak bekerja sendirian tapi juga bergerak bersama masyarakat sekitar. Bagaimanapun menjaga alam adalah tanggung jawab bersama.
Bergerak Bersama Masyarakat
ANDESPIN aktif mengajak masyarakat mengembangkan budidaya rumput laut. Â Selain itu juga melakukan penangkaran penyu, seperti diketahui penyu merupakan hewan yang dilindungi dari kepunahan.