Mohon tunggu...
Eka MP
Eka MP Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis - Blogger

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berniaga Sukses ala Rasulullah

13 April 2022   23:00 Diperbarui: 13 April 2022   23:02 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 telah berlangsung sekitar dua tahun dan berdampak secara langsung pada perekonomian dunia. Akibatnya banyak usaha gulung tikar dan memberhentikan karyawannya. Di lain pihak karyawan yang kehilangan pekerjaan justru berusaha bertahan hidup dengan mulai berwirausaha. 

Prinsip ekonomi yang dianut secara global adalah "Dengan pengorbanan seminimal mungkin mengharapkan hasil semaksimal mungkin". Akan tetapi apakah itu sudah cukup? Sudah sesuai dengan tauladan Rasulullah dalam berniaga?

Berniaga Ala Rasulullah

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam terkenal sebagai pedagang sukses. Reputasinya sudah terkenal hingga ke berbagai negeri. 

Mengenal Sifat dan Karakter Rasulullah sebagai Seorang Wirausaha

Berniaga sejatinya tak sekadar mendapat untung sebanyak-banyaknya. Belajar dari Rasulullah yang membangun usahanya dengan memiliki reputasi pribadi yang dihormati oleh siapapun. 

Jujur dan berintegritas

Seperti kita ketahui Nabi Muhammad memulai usaha di Mekah dengan membangun reputasi sebagai pengusaha yang memiliki karakter yang baik. Hingga orang-orang Mekah memanggilnya dengan gelar ash-shiddiq (orang yang jujur) dan al-amin (orang yang terpercaya. 

Kejujuran dan integritas ini menjadi bagian dari membangun suatu usaha. Karakter diri pribadi menjadi pegangan bagi orang-orang yang berinteraksi dengan kita. 

Ingat ya, bukan sekadar membentuk suatu pencitraan belaka namun karakter asli yang melekat kuat dan terpancar dari hati. 

Pekerja Keras

Memulai usaha bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika terbiasa menjadi karyawan dengan gaji bulanan. Harus mulai mengubah mindset menjadi wirausaha yang tangguh. 

Bekerja keras tak kenal lelah mencari berbagai peluang usaha. Mendatangi banyak negeri untuk berniaga dilakukan Rasulullah dengan sungguh-sungguh. Sifat ini patut diteladani oleh seorang wirausaha terlebih yang baru merintis. 

Tak Mudah Putus Asa

Usaha tak selamanya lancar jaya, ada kalanya mengalami kendala dari yang ringan hingga yang berat. Sehingga dibutuhkan mental baja untuk terus berusaha. 

Menglihat Prinsip Berniaga Rasulullah 

Setelah melihat karakter Rasulullah sebagai seorang wirausaha handal, sekarang kita lihat bagaimana Rasul menjalankan bisnisnya. 

Kesepakatan dalam Berniaga

Dicontohkan oleh Rasulullah dalam melakukan transaksi jual beli harus terjadi kesepakatan antara dua pihak. Baik itu perihal barang yang diperjualbelikan ataupun harganya. Secara detail dibicarakan sehingga tak ada pihak yang merasa dirugikan. 

Jujur dalam Timbangan

Banyak pedagang melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran. Mengatakan beratnya sekian padahal aslinya kurang dari itu. 

Ada juga pedagang yang mengakali timbangan sehingga seolah-olah sudah benar padahal sebenarnya tidak. Kecurangan seperti ini sangat dihindari oleh Rasul. Banyak penjual takut tidak mendapatkan untung besar jika tidak berlaku demikian. Padahal jika kita melihat Rasulullah yang berniaga dengan jujur pun bisa meraih sukses kenapa harus curang? 

Promosi Sesuai Kondisi Nyatanya

Beberapa pedagang melakukan promosi secara berlebihan agar produknya laku. Hal ini termasuk melakukan penipuan jika barang yang dijual tak seperti yang dipromosikan. 

Melakukan pembodohan kepada konsumen juga termasuk penipuan. Menggiring opini agar masyarakat percaya akan produk yang dijual meski kenyataannya tidak demikian. Semua itu tidak dibenarkan dalam berniaga Ala Rasulullah. 

Cara menjual seperti itu tidak akan mendatangkan kebaikan. Mungkin akan menguntungkan tetapi hanya sementara. Jika konsumen menyadari faktanya maka produk tersebut akan ditinggalkan. Bukankah hal ini justru akan merugikan dalam jangka panjang? 

Jadi, apakah sekarang sudah mantap menjadi wirausaha dan berniaga Ala Rasulullah? 

Memang tak ada salahnya mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari berniaga. Namun harus diiringi dengan kejujuran sehingga transaksi terjadi atas keridhoan kedua belah pihak. 

Berniaga jangan difokuskan untuk mendapat keuntungan dunia semata  dengan menghalalkan segala cara dan melupakan akhirat. Karena jika demikian maka akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.

"Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu." (QS. Luqman [31]: 33)

Teladani Rasulullah dalam setiap sendi kehidupan agar mendapat keberkahan dunia akhirat. 

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullahsuri teladan yang baik bagimu (yaitu) orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS Al Ahzab: 21)

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun