Lebaran sebentar lagi. Ada kebahagiaan menyambut hari nan Fitri. Hari kemenangan setelah sebulan mengasah diri dalam tempaan puasa Ramadhan. Kegembiraan akan sebuah keberhasilan melawan hawa nafsu pribadi.Â
Tetapi di sisi lain perginya Ramadhan adalah sebuah kesedihan. Bagaimana tidak bulan suci penuh ampunan dan berkah. Bulan di mana semua kebaikan mendapatkan ganjaran pahala berlipat ganda. Berpisah dari bulan dimana terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.Â
Persiapan Lebaran
Begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan, sehingga hanya kesedihan yang datang di penghujung waktu. Karena kita tak tahu akankah dapat bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan.
Sebuah pertanyaan terlintas setiap akhir Ramadhan, "Persiapan apa yang sudah dilakukan menjelang perginya bulan penuh rahmat?"Â
Setiap orang punya jawaban masing-masing tentunya. Sebagian memikirkan persiapan lebaran seperti kue-kue sajian lebaran, baju baru dan hanpers atau kiriman untuk  sanak saudara dan kerabat.Â
Sebagian lainnya menjawab dengan mempersiapkan diri menjadi lebih baik untuk setahun ke depannya. Mempersiapkan diri sebagai manusia baru yang kembali fitrah untuk terus menjaga akhlak yang baik dan ibadah yang maksimal di hari-hari setelah Ramadhan.Â
Masyarakat Indonesia memiliki tradisi berlebaran yang unik. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Namun secar umum ada satu kesamaan yaitu mempersiapkan hari raya sebagai sebuah perayaan bersama keluarga dan handai taulan.Â
Menghormati tamu dengan hidangan istimewa yang tak muncul di hari biasa. Dengan pakaian indah sebagai tanda penghormatan terhadap diri sendiri dan tamunya.Â
Kebiasaan turun-temurun tak lekang oleh waktu. Meski pandemi melanda dan mengerem sedikit kebiasaan tersebut namun dalam skala yang lebih kecil tradisi tetap dijalankan.Tentu harus memperhatikan protokol kesehatan.Â