Mohon tunggu...
Eka Setiana
Eka Setiana Mohon Tunggu... -

Psi '14 UIN Maliki Malang "Sesuatu" akan berharga apabila kamu mengerti akan "makna"nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosialisasi Adalah...

4 Oktober 2014   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:24 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sosialisasi adalah sebuah proses pembelajaran individu seumur hidup, yang berhubungan dengan pembelajaran nilai dan norma sosial di masyarakat guna menjalankan dan menciptakan sikap dan perilaku individu sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Setelah seorang bayi lahir ke dunia, ia belum memiliki bekal sama sekali. Namun seiring bertambah dewasanya bayi tersebut ia akan memahami peranannya di dunia ini. Akan tetapi, pada kenyataannya ketika masih menjadi janin pun, di dalam perut sang ibu janin tersebut telah bersosialisasi dengan lingkungan di dalam perut ibunya.

Secara sederhana sosialisasi merupakan sebuah proses belajar. Belajar dalam hal ini adalah mempelajari segala hal di sekitar kita dan menanamkan nilai dan norma pada diri individu. Dewasa ini, seiring perkembangan zaman, sosialisasi tidak hanya sebagai media pembelajaran sebatas nilai dan norma, sosialisasi juga digunakan sebagai media pengenalan atas penemuan – penemuan baru di sekitar kita.

Tujuan sosialisasi :

-Pewarisan Nilai dan Norma Sosial

Nilai dan Norma Sosial merupakan hal dasar agar terciptanya suatu keteraturan sosial yang dapat dijadikan tata tertib di masyarakat. Misalnya, orang yang jujur, sopan, suka menolong adalah perbuatan baik. Sebaliknya, membunuh, mencopet, mencuri, adalah perbuatan tercela. Hal tersebut telah tertanam dalam diri setiap individu.

-Alat Adaptasi

Sosialisasi sebagai alat adaptasi, dengan adanya sosialisasi individu dapat mengenal lingkungan baru di sekitarnya. Misalnya, Mr. X baru saja pindah ke perumahan elite, yang sebelumnya Mr. X tinggal di lingkungan biasa. Ia mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya, dengan adanya sosialisasi.

-Memberikan Pengetahuan

Dengan adanya proses sosialisasi individu akan selalu mendapatkan pengetahuan – pengetahuan baru agar dapat melanjutkan kehidupannya di antara masyarakat yang heterogen ini. Pengetahuan mengenai nilai dan norma sangat dibutuhkan dewasa ini, karena nilai dan norma bersifat dinamis. Bagaimana individu menyikapi suatu nilai dan norma bergantung pada pengetahuan individu itu sendiri.

-Menjalin Hubungan Sosial

Sosialisasi memudahkan individu untuk menjalin hubungan dengan individu lain. Keteraturan hidup individu akan tercipta dengan adanya proses sosialisasi antar individu.

-Pengendalian Sosial

Sosialisasi dapat dijadikan sarana pengendalian sosial karena dengan bersosialisasi individu akan mengetahui nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan individu dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam bersosialisasi.



Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi :

-Usia

Usia sangat mempengaruhi sosialisasi, kematangan usia dapat menjadikan proses sosialisasi menjadi efektif. Namun, jika proses sosialisasi dilakukan pada anak kecil, maka tidak akan efektif karena secara kejiwaan ia masih belum matang.

-Keinginan yang Kuat dari Individu

Sosialisasi dengan adanya keinginan kuat dari individu akan memudahkan proses sosialisasi tersebut, karena dari individu sudah ada suatu kesadaran bahwa sosialisasi memang hal yang penting.

-Rangsangan (Stimulus)

Rangsangan (Stimulus) sangat dibutuhkan pada proses sosialisasi terlebih saat sosialisasi dilakukan pada anak – anak. Rangsangan dapat berupa hadiah (reward) dan hukuman (punishment). Saat anak mendapat peringkat pertama di kelas, maka orang tua akan memberi anak tersebut sebuah reward. Namun ketika anak berkelahi dalam kelas, maka orang tua akan memberikan suatu punishment agar sang anak jera.

-Kasih Sayang

Kasih sayang akan berpengaruh pada proses sosialisasi karena ketika individu melakukan sosialisasi berlandaskan kasih sayang, proses sosialisasi tersebut akan berjalan maksimal. Dengan adanya antar individu yang saling memberikan rasa nyaman dengan kasih sayang maka otomatis sosialisasi akan lebih efektif dan efisien.

Sosialisasi Membentuk Kepribadian Individu

Sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran individu untuk memahami dunia luar secara mendalam. Mempelajari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi dilakukan sejak kecil melalui lingkungan primer, yaitu keluarga. Keluarga bertanggung jawab memberikan pengajaran kepada anak – anaknya tentang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Sosialisasi akan membentuk kepribadian individu. Hal ini akan terlihat pada perilaku individu di masyarakat. Hubungan antara sosialisasi dan pembentukan kepribadian adalah suatu fakta karena kepribadian adalah suatu hal yang tumbuh melalui proses panjang, bukan bawaan dari lahir atau kodrat dari Tuhan.

Ketika individu berada di lingkungan yang kondusif dan keluarga yang memberikan pelajaran mengenai nilai dan norma dengan baik maka dengan sendirinya akan terbentuk kepribadian (personality) yang baik. Begitu pula sebaliknya. Jadi lingkungan juga berpengaruh terhadap proses sosialisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun