Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik UMP pada hari Kamis tanggal 19 Â September mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang transportasi bertempat di Hotel Surya Yudha Purwokerto. Tema FGD tersebut adalah Penyelenggaraan Angkutan Umum Terintegrasi Pariwisata Dalam Mendukung Ekonomi Daerah. Dengan FGD ini diharapkan angkutan umum terintegrasi yang sudah berjalan selama ini akan makin kuat dalam operasionalnya. FGD ini didasarkan pada hasil penelitian Assoc. Prof. Dr. Juanita, ACPE. Yang telah dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya.
Kegiatan FGD ini dihadiri banyak peserta dari berbagai kalangan yang terlibat dalam transportasi mulai dari pejabat yang berwenang sampai pelaku usaha. Beberapa pejabat yang hadir diantaranya Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Jateng dan Kabupaten Banyumas, Bappeda Propinsi Jateng dan Kabupaten Banyumas, K Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas serta  Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas dan instanesi terkait lainnya termasuk pelaksana usaha dan UKM. Adapun pelaku usaha yang hadir diantaranya para pelaku usaha bidah jasa trasportasi dan travel.
Angkutan umum terintegrasi pariwisata adalah sistem transportasi yang dirancang untuk memudahkan wisatawan dalam mengakses berbagai destinasi wisata dengan nyaman, aman, dan efisien. Sistem ini menghubungkan berbagai moda transportasi seperti bus, kereta api, dan kendaraan listrik dengan tujuan wisata utama, sehingga memudahkan mobilitas wisatawan.
Assoc.Prof. Dr. Juanita,ACPE. sebagai ketua penelitian dalam pembukaan FGD Â menyampaikan bahwa tujuan penelitian adalah Pengembangan integrasi layanan angkutan umum dengan pariwisata untuk tujuan wisatawan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi daerah. Kepentingannya adalah Â
meningkatkan aksesibilitas dan mendorong perekonomian lokal dalam membangun ekonomi berkelanjutan dan inklusif yang memicu pertumbuhan ekonomi kreatif. Dari data sendiri sebenarnya  dukungan infastruktur di wilayah Banyumas sudah cukup baik. Banyumas sendiri sudah ada beberapa jenis moda angkutan umum seperti BRT, Trans Banyumas, angkutan pedesaan, angkutan kota. Hal ini memudahkan wisatawan ke lokasi wisata misalnya Baturaden.
Beberapa hal penting dalam membangun angkutan umum terintegrasi pariwisata adalah 1) Transportasi yang digunakan harus mendukung ekonomi hijau dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik. Ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan. 2) Seluruh layanan transportasi dan pariwisata harus terintegrasi secara digital. Ini mencakup pemesanan tiket, pembayaran, dan informasi perjalanan yang dapat diakses melalui perangkat elektronik. Digitalisasi ini memudahkan wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka. 3)Infrastruktur dan layanan transportasi harus dirancang untuk jangka panjang dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kebersihan. Ini memastikan bahwa layanan tersebut dapat digunakan dalam waktu yang lama dan mendukung pola hidup sehat bagi wisatawan. 4) Sistem transportasi harus menghubungkan berbagai simpul transportasi dengan kawasan wisata secara efisien. Ini termasuk menyediakan rute yang menghubungkan stasiun kereta api, terminal bus, dan bandara dengan destinasi wisata utama.
Dari kegiata FGD tersebut dapat disimpulkan 1) Penyelenggaraan angkutan umum harus sesuai aturan termasuk operasional angkutan disesuaikan dg zonasi berdasarkan aturan trayek. 2) penyelenggaraan angkutan umum harus memperhatikan keselamatan pengguna sehingga armada yg beroperasi harus ada uji kelayakan dan spesifikasi teknis yg mmnuhi aturan, Â 3) tarif masuk wisata mpengaruhi minat kunjungan wisata namun untuk merubah tarif perlu kajian dari berbagai sisi termasuk ekonomi, 4) perlu zonasi penyelenggaraan angkutan tertentu untuk penggunaannya demi keselamatan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H