KKN Kolaborasi yang melibatkan  STFM Cirebon sebagai penyelenggara secara resmi diakhiri pada 29 Agustus 2023. PTM yang terlibat dalam kegiatan KKN Kolaboratif ini adalah STFM Cirebon, UM Purwokerto, UM Cirebon, UHAMKA Jakarta, UMY Yogyakarta, UNIMAR Tangerang. KKN kolaboratif in i menerjunkan 140 mahasiswa dari 6 PTM dan diterjunkan di beberapa PCM di wilayah Cirebon diantaranya Ciniru Kuningan, Kedawung, Plumbon, Losari, Gebang, Pabuaran, Sumber, Tengah Tani, Ciledug, Palimanan dan Lemah Abang.
H. Aan Kunaedi,M.Sc selaku Ketua Panitia dari STFM Cirebon dalam laporannya menyampaikan bahwa KKN ini adalah KKN yang pertama yang diselenggarakan STFM dan melibatkan berbagai PTM PTMA. STFM mengharapkan masukan dari PTM dan instansi lain yang berkolaborasi untuk pelaksanaan KKN di masa datang. Hal ini akan menjadi awal kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat kedepannya. Beberapa program telh dilaksanakan dalam kegiatan ini yang semua difokuskan pada pengembangan produk berbahan baku herbal asli Cirebon. Program unggulan yang dilakukan mahasiswa diantaranya pembuatan teh daun kelor, teh daun kersen dan granule jahe.
Ketua PWM Jabar Prof. DR. Ahmad Dahlan menyambut baik kegiatan KKN Kolaborasi ini dan menyampaikan bahwa mahasiswa adalah generasi penerus bangsa dengan bekal  keilmuan. Keilmuan diperoleh di perguruan tinggi tempat menimba ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu pengabdian masyarakat lebih mudah dijalankan oleh mahasiswa melalui kegiatan KKN. Disamping itu  kegiatan KKN menjadi salah satu bagian catur darma PTM. Terima kasih disampaikan kepada 6 PTM yang terlibat dalam KKN Kolaborasi yang diselenggarakan STFM Cirebon.
Expo yang diselenggarakan oleh STFM dalam sesi penarikan secara resmi ini menjadi bukti kiprah mahasiswa selama KKNdan apa yang dihasilkan, demikian sambutan Kabag Kesra Cirebon Dr. H. Mashuri, M. Pd. Diharapkan selama mahasiswa berKKN dapat mengambil data potensi herbal di wilayah KKN. Potensi desa lokasi KKN,khususnya tanaman herbal yang khas akan bisa ditindak lanjuti melalui berbagai penelitian dan pengabdian yang dilakukan dosen dan mahasiswa, lanjutnya.
Ketua STFM Apt. Hj. Iin Indawati, M. Farm dalam sambutan penutupan KKN Kolaborasi menyampaikan bahwa KKN yang berbasis PCM dengan jumlah 15 Kecamatan secara resmi ditarik pada hari Selasa 29 Agustus 2023. Kegiatan KKN yang telah dilaksanakan menunjukan kinerja yang bagus, dan itu diakui oleh pihak desa atau kecamatan yang ketempatan. Kegiatan KKN ini juga sudah menghasilkan  submit 23 artikel berdasarkan hasil pengabdian di lokasi. Indawati juga menegaskan bahwa dengan submitnya artikel di jurnal yang berasal dari pengabdian masyarakat dan sebagian yang lain akan dibawa dalam seminar di KKN MAs di Bangka Belitung menunjukkan bahwa kiprah mahasiswa KKN juga bisa mengangkat citra perguruan tinggi di bidang akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H