Mohon tunggu...
Iswasta Eka
Iswasta Eka Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Certified Instructor Hypnotherapy,baru mencoba menulis 7 buah buku, 5 HAKI. Menulis di mass media sejak 1980 tersebar di Surat kabar dan majalah nasional maupun lokal, Tulisan kolom maupun cerpen dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi ATS melalui Mahasiswa KKN

22 Juli 2023   19:22 Diperbarui: 22 Juli 2023   19:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan mahasiswa secara simbolis dari WR 4 (kanan) kepada kepala Bappeda Pemalang. dokpri

Mulai tanggal 21 Juli 2023 sebanyak 266 mahasiswa dari berbagai prodi yang ada di Universitas Muhammadiyah Purwokerto berkegiatan di Pemalang yang dimulai sejak subuh dengan Gerakan sholat subuh berjamaah (GSSB). GSSB merupakan salah satu ciri KKN yang dilaksanakan oleh UMP. Mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut secara resmi diserahkan oleh Wakil Rektor 4 Assoc.Prof.Dr.Anwar Ma'ruf.ST,MT kepada Kepala Baappeda Kabupaten Pemalang. Anwar Ma'ruf menyampaikan bahwa dari 266 mahasiswa tersebut akan melakukan KKN di Kecamatan Belik dan Watukumpul yang secara resmi dilakukan di Kantor Kecamatan Watukumpul.

Anwar Ma'ruf juga menyampaikan bahwa mahasiswa harus memegang konsep KKN dengan benar, yaitu kuliah kerja yang nyata dalam hal ini masyarakat, yaitu mengaplikasikan ilmu di dunia nyata sebagai perwujudan Kuliah dari kata KKN. Mahasiswa juga bisa belajar secara langsung yaitu belajar di masyarakat sebelum menyelesaikan masa studi. Pembelajaran itu diperoleh di masyarakat yang tidak diperoleh di kampus. Unsur kedua adalah kerja, artinya mahasiswa harus bisa membuat kerja yang nyata berdasarkan potensi yang ada di desa. Mahasiswa memberdayakan masyarakat agar bisa meningkatkan perekonomian.

 Sekwilcam Kecamatan Watukumpul  Siti Wahyu Nikmah, SE yang mewakili Camat dalam sambutannya  menyatakan terima kasih kepada UMP yang masih mempercayai Kecamatan Watukumpul untuk digunakan sebagai lokasi KKN. Wahyu Nikmah juga berharap agar dapat dipahami jika ada beberapa desa yang tidak digunakan karena lokasinya yang terpencil dan susah dijangkau transportasi umum. Oleh karena itulah tidak semua desa digunakan sebagai lokasi KKN.

Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang Sujarwo,SE,MM yang mewakili pemerintah daerah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa KKN dari UMP untuk kesekian kalinya. Kedatangan mahasiswa pasti akan meningkatkan perekonomian masyarakat, paling tidak nilai belanja mahasiswa di lokasi KKN. Mahasiswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan ilmunya di masyarakat sehingga pemberdayaannya berhasil. Salah satu contoh yg bisa diaplikasikan adalah mengembangkan desa digital. Teknologi digital yang sekarang sudah demikian maju saat ini bisa juga digunakan membantu pemasaran tepung mocaf produk desa Majalangu, misalnya. Peran serta yg lain adalah dalam mengatasi anak putus sekolah dan kasus stunting yg cukup banyak yaitu mencapai 10 ribu di dua kecamatan tempat KKN. Oleh karena itu salah satu sebab  rendahnya SDM di Pemalang adalah karena tingginya angka ATS atau anak tidak sekolah. Mahasiswa diharapkan dapat membantu pemerintah untuk membantu mengatasi ATS dan stunting melalui berbagai pendekatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun