Mohon tunggu...
Iswasta Eka
Iswasta Eka Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Certified Instructor Hypnotherapy,baru mencoba menulis 7 buah buku, 5 HAKI. Menulis di mass media sejak 1980 tersebar di Surat kabar dan majalah nasional maupun lokal, Tulisan kolom maupun cerpen dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keripik Kopik dan Sabun Kopi Inovasi Mahasiswa KKN UMP

11 Agustus 2022   18:56 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program unggulan mahasiswa KKN yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan wajib dilaksanakan adalah Gerakan Subuh Berjamaah. Program GSB adalah salah bentuk kegiatan yang membedakan KKNnya UMP dengan perguruan tinggi lain. GSBnya LPPM UMP sudah berjalan sejak tahun 2016.

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh tim LPPM UMP yaitu Arif Johar Taufiq,ST,MT dan Drs.Karma Iswasta Eka,M.Si di kecamatan Kalibening menunjukkan bahwa program GSB dapat berjalan dengan baik. GSB yang dilaksanakan oleh mahasiswa didukung penuh oleh takmir masjid dan pengurus ranting Muhammadiyah di wilayah Kalibening. 

Di salah satu desa misalnya di Desa Majatengah  bahkan mahasiswa diminta membacakan Quran dan tafsirnya selesai melaksanakan sholat subuh secara bergantian.

"Selain melaksanakan GSB, mahasiswa di desa Majatengah juga diminta untuk membantu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Aisyiyah. Kegiatan Aisyah yang didukung oleh mahasiswa berjalan dengan lancar", demikian disampaikan oleh Sekretaris Aisyiyah Majatengah Sri Murwati. Kegiatan mahasiswa baik GSB maupun pelibatan dalam kegiatan Aisyiyah sudah dijalankan sejak mahasiswa berada di lokasi KKN, tambah Sri Murwati.

Program lain yang menjadi prioritas kegiatan KKN UMP adalah kreativitas dan inovasi produk. KKN UMP meskipun baru berlangsung 2 minggu ternyata sudah menghasilkan produk inovasi yang layak diunggulkan. 

"Produk unggulan yang bisa dikembangkan misalnya kripik kopi dari desa Majatengah, desa Sikumpul mengembangkan lulur kopi, selain itu sabun melon maupun kopi dari desa Kalibening", kata Eka yang melakukan monitoring bersama Arif. 

Arif menambahkan meskipun produk tersebut baru uji coba tetapi hasilnya sudah nampak keberhasilannya dan bisa dilanjutkan untuk diajarkan pada masyarakat. Penggunaan bahan baku kopi karena di kecamatan Kalibening bahan ini melimpah.

Arif juga menyampaikan bahwa monev KKN yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2022 di wilayah Kecamatan Kalibening dan Wanayasa meliputi 15 desa menunjukkan respon masyarakat yang sangat antusias menyambut inovasi mahasiswa karena mengembangkan potensi desa yang tersedia. 

Program  lain yang juga sudah mulai dilaksanakan adalah melaksanakan program pemerintah  untuk menurunkan angka stunting melalui penyuluhan makanan bergizi dan pemilihan menu untuk anak stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun