Nara sumber bersama Ketua LPPM (paling kanan) dan Sekretaris LPPM (paling kiri)
Guna mengembangkan inkubator bisnis, LPPM UMP pada tanggal 5 Juli mengadakan workshop penguatan inkubator bisnis. Peserta workshop ini adalah para Kaprodi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tujuan workshop adalah untuk memberikan pemahaman sekaligus penguatan betapa pentingnya inkubator bisnis bagi pengembangan institusi dan kelompok wirausaha sebagai mitra.Inkubator bisnis Perguruan Tinggi merupakan wadah inkubasi bisnis yang diharapkan mampu menumbuhkembangkan bisnis yang ada di masyarakat dan perguruan tinggi, berupa fasilitas dan penyiapan unit bisnis perguruan tinggi yang mengarah sebagai profit center. Pengembanaga inkubasi bisnis perguruan tinggi tentu saja tidak bisa dilepaskan dari hasil riset seagai dasar untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu workshop ini dipandang sangat perlu bagi para pengelola program studi. Workshop ini mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Juherman,S.Si,M.AP dari Asdep Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop RI dan Dr.Wisnu Sakti Dewobroto,ST,M.Sc. dari Universitas Agung Podomoro.
LPPM UMP melalui bidang riset dan inkubasi bisnisnya mengadakan workshop penguatan inkubator bisnis pada hri Selasa 5 Juli 2022. Pengelola Inkubasi UMP menyampaikan bahwa tujuan diundangnya Kaprodi dalam hal ini dalah agar supaya para pengelola prodi menyampaikan pada para peneliti di lingkungan masing-masing untuk penguatan penelitian berbasis hilirisasi riset. Tujuan lainnya adalah agar hasil penelitian para dosen dapat dikomersialisasikan, tidak sebatas jadi laporan akhir saja sehingga memberikan nilai tambah bagi prodi dan universitas.
Ketua LPPM UMP Dr.Suwarno,M.Si menyampaikan bahwa worshop pada hari ini adalah kelanjutan dari program klasterisasi riset yang sudah dijalankan sebelumnya. Suwarno mengharapkan bahwa bisnisnya UMP harus dimulai dari riset dosen, sehingga hasil riset betul-betul bisa bermanfaat secara komersial. Dosen UMP yang berjumlah sekitar 400an dosen jika sepertiganya saja bisa menghasilkan inkubasi bisnis maka UMP akan makin dikenal masyarakat. Salah satu contoh hasil riset dosen UMP yang sudah dikembangkan sebagai produk komersial adalahhasil kultur jaringan kelapa kopyor yang menghasilkan pohon dengan 100 persen produk kopyor asli.
Dr.Anwar Maruf,MT sebagai WR4 yang mewakili Rektor dalam pembukaan workshop menguatkan apa yang disampaikan Ketua LPPM. Anwar menegaskan bahwa hasil penelitian harus mulai berorientasi pada produk meskipun masih ada porsi untuk penelitian fundamental.Mindset ini harus sudah mulai ditanamkan pada dosen dengan konsep penelitian berbasis multi disiplin. Universitas sudah menjembatani arah penelitian tersebut dengan menerapkan langkah yag sudah diambil oleh LPPM. Paradigma ke 3 yang penting adalah pelibatan mitra, khususnya dari bidang usaha atau industri sehingga hasil penelitian bisa jadi produk komersial yang bisa langsung diterapkan. Oleh karena itu dosen UMP harus bisa bersaing untuk memperoleh dana rispro atau luar lainnya yang sudah dikembangkan saat ini (Eka-PDA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H