Dalam pertandingan Indonesia vs Vietnam di GBT Surabaya, pertandingan hanya ditonton 8 ribu penonton. Jauh dari kapasitas tempat duduk yang dimiliki stadion GBT. Banyak pertanyaan yang timbul dari pengamat dan pecinta bola mengapa Surabaya yang bisasanya penuh antusias menyambut timnas sekarang sepi dan hampir kosong. Inilah alasan mengapa warga surabaya tidak banyak yang datang ke stadion saat melawan Vietnam.
1. pertandingan dimainkan jam 15.00, ini artinya para suporter harus berangkat dari rumah sekitar jam 13.00 atau 13.30. pada jam ini Surabaya sangat panas menyengat, saya sendiri berangkat jam 13.00 dan serasa mau terbakar dijalan. Pada jam-jam ini tingkat kemacetan di Surabaya sangat parah dan menguras tenaga di tengan terik matahari yang menyengat. Bahkan di televisi pun terlihat betapa menyengatnya terik matahari di surabaya waktu itu.
2. GBT berada di Surabaya barat yang jauh dari pusat kota Surabaya dengan akses jalan yang parah, sempit dan jauh. Selain itu pada siang hari jalan ini banyak dihambat dan dilewati oleh truk-truk dengan muatan besar yang tentu membuat pengguna jalan tidak nyaman. Ditmbahah panas yang menyengat maka kemacetan ini akan menjadi neraka bagi suporter yang rata-rata memakai sepeda motor. Akan sangat konyol bila memaksa suporter datang dengan keadaan seperti ini.
3. Para suporter persebaya sebagian besar adalah anak sekolah (SMP dan SMA) dan serta para pekerja kelas bawah yang bekerja untuk orang lain. jam 13.00-14.00 para pekerja ini belum banyak yang pulang, dan tentu enggan ke stadion dengan waktu mepet, panas ditambah dengan jarak GBT yang memang sangat jauh. Sedangkan untuk anak sekolah, minggu ini adalah waktunya Ulangan harian dan persiapan UTS, sehingga sudah pasti banyak yang absen ke stadion. Ada lagi pada hari sabtu sore yang dipakai untuk kegiatan ekstra di sekolah.
4. Minim promosi, tidak ada banner dan spanduk apapun disudut-sudut kota surabaya, ditempat yang biasanya dipakai banner persebaya DU dan 27 sekitar Kertayaja pun juga tidak ada. Pemebritaan di televisi nasional juga sangat minim.
So, mengapa stadion sepi, adalah kesalahan panitia melaksanakan pertandingan di sore jam 15.00. Terlepas jam sore adalah keinginan pihak RCTI seharusnya panitia bisa mengantisipasi hal ini sebelumnya. Jika dilaksanakan malam hari tentu berbeda kondisinya, atau paling tidak hari minggu jika memang terpaksa main sore hari, bertepatan dengan hari libur. Dengan berlangsung malam hari akses jalan ke GBT juga jauh lebih mudah karena jalan relatif lebih sepi dan kendaraan truk besar juga sudah dikandangkan.
Ke depan PSSI harus memikirkan hal ini, memilih waktu dan tempat yang tepat untuk pertandingan adalah bagian dari menghargai keberadaan suporter itu sendiri.
http://m.kompasiana.com/post/bola/2012/09/13/head-to-head-timnas-pssi-vs-timnas-kpsi-lini-per-lini/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H