Mohon tunggu...
Sri Pujiastuti
Sri Pujiastuti Mohon Tunggu... profesional -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ceritanya...Ternyata...

12 Oktober 2010   06:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini cerita lain, tepatnya dialog antara dua sahabat, Doedi dan Gendi. Tidak disangkal bahwa keduanya gokil, gendeng, dudul dan sedikit gila (kadang-kadang) tapi persahabatan mereka masih langgeng. Walau si Doedi, kadang ngomongnya campur Ingind (Inggris, Indonesia) atau malah kadang gak nyambung banget, hal itu tidak masalah bagi Gendi.

Suatu sore, dengan perasaan yang tidak karuan, Gendi mencari Doedi untuk curhat kisah sedihnya yang baru saja putus. Ternyata, Doedi yang sedang khusyuk baca dengan berat hati harus mendengarkan curhat sahabat dudulnya itu.

[caption id="attachment_287036" align="alignright" width="484" caption="my collection"][/caption]

Here their dialogue.

G: “Doed, kamu harus dengar cerita sedihku ini. Dan berhenti dulu baca cerita kuno itu.”

D: “Sembarangan!... ceritamu itu pasti lebih kuno.”

G: “Ya… hummm… gak kuno deh, maaf. Jadul aja paling. Hehehe… ”

D: “Lagian, Dad, dud, dad, dud… nanti dikira orang, aku gendut.”

G: “Ya, maaf lagi… kamu kan imut-imut.”

D: “:-? … Cerita apaan?”

G: “Aku putus… akhirnya kami putus, Dud…”

D: “Hemm… tuh kaannn, bener kataku tadi, cerita kamu yang kuno bin garing. Just another sad story, love! … selalu always, tidak pernah never…”

G: “L ??? ….”

D: “Hmm… Emang kenapa?... kamu juga sih,… masih aja TPS alias tebar pesona sana-sini.”

G: “Gak pake ledekin gitu napa?! L …”

D: “J … Btw, You deserve be suspicious. Jadi panteskan kamu curigain…”

G: “Duuuuud!... maksud loh?!... ”

D: “Let me tell you… Deep down inside your heart you really like Alin, Dini, Rani, and else . But anyway… somehow, ada sesuatu yang entah apa namanya, sulit mendefenisikannya membuat kamu tidak memilih satu dari mereka. So that you try to compromise about it. Dan dipilihlah jalan tengah yaitu menjadikan mereka adik-adik tersayangmu. Dan itu cara yang paling aman dan bisa diterima siapapun alias itulah ngelesmu. And time will prove that it’s true. I guarantee it’s true. And, … It takes a gut to admit it right.”

G: “Duh… kamu ngomong apaan sih, kok rasanya mbulet.”

D: “Mau mbulet, mlonjong, mkotak, egp… ”

G: “Kok kamu gitu sih, bukannya tolongin temen yang lagi susah. Dihibur kek, atau apalah gitu … ”

D: “Emang aku cewek penghibur?!... :?”

G: “Bukan gitu, maksudnya …”

D: “Makanya sering-sering googling dunx.”

G: “Emang bisa dari googling?!”

D: “Gak tau juga… hihihi… ”

G: “Dasar! … L”

D: “Udah gini aja, kamu tanya diri sendiri dengan jujur, trus jawab sendiri dengan jujur juga. Then you’ll get the answers. Gitu aja kok repot!”

G: “:-? … L …”

D: “Hihihi… I like you… when you’re confuse. :-P”

G: “Owh … gitu ya … ternyata … ”

D: “Yuph!... dan jangan ganggu aku lagi, coz mau habisin baca, lagi seru nih…”

G: “Emang baca apaan? Aku boleh pinjemkan?”

D: “Bu kek siansu”

G: “Hemmm… apaan tu? Gak ada hubungannya sama bokek kan?! Bacaan yg aneh…”

D: “Biariiiinnn!!!…”

G: “Tapi Doed, … kamu…”

D: “Apa lagi seehhh?!… Udah jangan mikiran yang enggak-enggak.”

G: “Hemmm… aku gak mikir yang enggak-enggak. Aku mikir yang iya-iya aja kok. Akuuu… eh… kamu… mau gak malem minggu besok kita nonton?”

D: “@#$%^&! …”

G: “X_X”

D: “Ternyata… kamu emang … dasar, buaya duduuuullll… !!! …”

Ceritanya, ternyata… seperti biasa percakapan mereka dihiasi dengan awful mess ending. That’s all.

~_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun