Mohon tunggu...
Eka Tarigan
Eka Tarigan Mohon Tunggu... -

Berbuat baik pasti membahagiakan..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perth oh Perth (Kesan Pertama)

12 Januari 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah kunjungan pertama saya ke kota ini, Perth. Berawal dari ‘keberuntungan’ saya dan 3 orang teman lain yang ditugaskan oleh kantor untuk men-support projek di Australia. Rencana awal sih seharusnya kami berempat diminta ke Sydney, tetapi ternyata karena kebutuhan projek seorang harus support ke Perth, dan tidak tahu atas pertimbangan apa sayalah yang ditunjuk berangkat ke kota ini, sedangkan 3 teman lainnya berangkat ke sydney.

Sebenarnya ada sedikit keraguan ketika saya menyetujui untuk ditugaskan ke luar negeri. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan, yang utama tentu saja adalah berpisah dengan anak dan istri tercinta, apalagi jadwal penugasannya yg mengakibatkan saya tidak bisa ikut ‘Mudik’ dan menikmati Tahun baru bersama keluarga di kampung halaman (padahal semua sudah direncanakan dengan baik…). Tetapi setelah berdiskusi dan mendapat dorongan dan dukungan dari keluarga (terutama istri) akhirnya saya bulatkan tekat untuk setuju berangkat kesini.

Singkat cerita, sampailah saya di kota ini. Setelah mendarat dengan pesawat Garuda GA724, yang proses mendaratnya sedikit mendebarkan (katanya sih karena factor angin kencang yang tiba-tiba ketika pesawat sudah dekat ke landasan). Kesan pertama yang saya dapat sangat baik, petugas imigrasi bandara yang memeriksa saya sangat baik dan ramah, tidak ‘seram’ seperti yang saya bayangkan dan cerita dari teman-teman (bahkan puluhan bungkus indomie dan ikan teri saya yang ada dalam koper pun diijinkan dibawa keluar bandara..hehe). setelah melewati pemeriksaan dan keluar dari ruang kedatangan bandara, saya berjalan-jalan sebentar di area kedatangan sambil melihat-lihat keadaan bandara international yang pertama kali saya kunjungi ini. Bermodalkan alamat apartment yang sudah disediakan kantor saya coba mencari taxi untuk mengantarkan saya ke alamat tersebut. Sambil melihat-lihat saya ambil brosur-brosur pariwisata yang disediakan di salah satu pojok area tersebut, dan ketika itu seseorang menyapa saya dengan sangat ramah dan menanyakan tujuan saya, awalnya saya cuek karena mengira ah ini pasti orang yang mau menawarkan jasa tertentu dan dalam bayangan saya kalau di area bandara seperti ini pasti mahal (maklum masih membayangkan yang ada di Indonesia banyak jasa-jasa calo dan taxi liar yang kadang menjebak..), tapi saya juga tetap mencoba ramah dan mengatakan tujuan saya. Setelah ngobrol beberapa saat saya tahu ternyata dia adalah petugas semacam dinas pariwisata mungkin, dan yang membuat saya kagum dia menjelaskan dengan detail bagaimana saya bisa sampai ke tujuan saya, menjelaskan bahwa saya bisa naik bus tidak usah naik taksi, bahkan dia sampai mengantar sampai ke halte bus, dan meninggalkan saya disana dengan diakhiri dengan jabat tangan, senyum ramah dan ucapan “Okay Eka, welcome to Perth and see you”.. wah satu hal yang luar biasa menurut saya karena baru dibandara saja saya sudah di ‘service’ dengan sangat baik..

Selama di perjalanan menuju apartment saya melihat-lihat kondisi kota Perth, kembali saya terkagum-kagum, yang saya lihat adalah sebuah kota yang bersih, tertata dengan rapi, dan semua orang sepertinya taat dengan aturan, setidaknya itu yang bisa saya nilai untuk kodisi jalanan atau lalu lintas di kota ini. Dari kendaraan umum, kendaraan pribadi, sampai ke pejalan kaki mentaati rambu-rambu yang ada yang juga terpasang dengan baik dan sangat jelas. Saya tidak melihat ada polisi yang mengawasi atau mengatur jalanan, semuanya sepertinya sudah tahu akan tanggung jawab masing-masing tanpa harus diawasi. Pada saat itu yang pertama terlintas di benak saya adalah: Kapan Jakarta bisa seperti ini??

Yah, itulah kesan pertama yang saya alami di kota ini, PERTH ibukota Australia bagian barat.. sepertinya pasti masih banyak pengalaman dan hal-hal baru yang akan saya alami disini, karena perjalanan masih panjang..hehe..

salam

13263525561380651656
13263525561380651656

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun