Mohon tunggu...
Eka Putra
Eka Putra Mohon Tunggu... -

merangkai kata dengan fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemuda Sekarang Bukan Pemuda Dulu

28 Oktober 2014   20:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini tanggal 28 Oktober 2014 menjadi suatu moment penting yang selalu diperingati setiap tahunnya di Indonesia. Mengingat kembali 86 tahun silam bahwa sumpah pemuda itu muncul dari hasil kongres pemuda II di Batavia (Jakarta).

Tanah air satu, bangsa satu, dan bahasa satu yaitu Indonesia itulah yang membuat kita merasa selalu bersatu dalam menyikapi berbagai hal. Yaitu bersatu dalam berdemo masalah kenaikan bbm, bersatu dalam melempari batu saat melakukan aksi demo, bersatu merusak fasilitas umum saat berdemo dan masih banyak lagi hal yang bisa membuat kita menjadi satu.

Itu fakta, bukan realita dan tidak bisa kita pungkiri. Namun dibalik itu semua, kita harus tetap bangga menjadi pemuda Indonesia yang masih diperhatikan oleh pemerintah. Kenapa tidak? Negara kita kan punya Menteri Pemuda dan Olahraga yang bisa memperhatikan nasib pemuda bangsa kita ini.

Tapi sejauh mana kepedulian Menteri Pemuda dan Olahraga kita dalam memperhatikan nasib pemuda bangsa ini? Hasilnya bisa kita lihat nanti selama masa pemerintahaan yang baru di era bapak Jokowi-JK.

Pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang bisa memberi bukti dan bisa menunjukan bakatnya demi kepentingan bangsa. Bukan turut hadir dalam menghancurkan fasilitas yang diberikan oleh bangsa.

Jika kita merasa pemuda Indonesia, marilah kita tengok kembali bagaimana semangat juang pemuda terdahulu kita dalam memperjuangkan nasib bangsa ini sampai kita bisa menikmati hasil kemerdekaannya. Harusnya kita bisa meniru langkah mereka agar kedepannya nanti anak cucu kita pun bisa merasakan Indonesia yang semakin baik, bukan merasakan Indonesia yang memburuk.

Jadikanlah suatu moment Sumpah Pemuda ini sebagai bahan evaluasi pemuda bangsa kedepan nanti, sehingga nasib bangsa kita nantinya bisa semakin baik berkat usaha dan upaya dari pemuda Indonesia sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun