Mohon tunggu...
Eka Putra
Eka Putra Mohon Tunggu... -

merangkai kata dengan fakta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Papua Bermasalah, TNI dan Polri Selalu di Pandang Negatif

8 Januari 2015   19:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:32 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Tak ada habisnya untuk berbicara tentang situasi keamanan di wilayah Papua yang dalangnya selalu sama yaitu dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Masalah kali ini muncul dari wilayah Utikini Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika Papua.

Pekan lalu pada tanggal 1 Januari telah terjadi peristiwa pembunuhan yang menewaskan 2 (dua) anggota Brimob dan 1 (satu) orang security PT. Freeport di Utikini. Ketiga korban tersebut ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dan penuh dengan luka bacok. Peristiwa ini merupakan aksi yang dilakukan oleh OPM karena dalam kejadian tersebut senjata milik anggota Brimob dirampas oleh sang pelaku.

Setelah kejadian tersebut, aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri terus melakukan penyisiran dalam mencari pelaku pembunuhan tersebut. Sebenarnya tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut bukanlah tindakan yang salah, karena memang pelaku juga merampas senjata milik kedua anggota brimob. Sehingga perlu dilakukan penyisiran guna untuk mencari pelaku sekaligus dengan senjata yang telah dirampas.

Namun banyak masyarakat sekitar yang menilai buruk tentang tindakan yang dilakukan oleh pihak Polri tersebut. Sehingga masyarakat beranggapan bahwa aparat keamanan akan melakukan tindakan kekerasan kepada mereka.

Aparat keamanan hanya menjalankan tugas untuk melakukan penyisiran dan pencarian pelaku pembunuhan terhadap kedua anggota Brimob dan satu orang security PT. Freeport untuk mencegah terulang kembali hal tersebut.

Penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamanan juga tidak sedikit pun menyentuh masyarakat sekitar apalagi sampai melukai dan menyakiti mereka. aparat keamanan juga tidak mungkin melakukan tindakan yang menyakiti masyarakat sekitar karena biarpun mereka masyarakat yang berada jauh di atas pegunungan mereka tetap warga Indonesia yang memiliki hak untuk hidup.

Pemikiran masyarakat Papua yang berada di daerah pegunungan memang masih pemikiran yang sedikit premitif sehingga setiap ada aparat keamanan yang berlalu lalang di lingkungan mereka, selalu timbul pikiran negatif yang terbalut rasa takut dalam benak mereka.

Hal inilah yang menimbulkan berita-berita negatif yang selalu menyudutkan aparat kemanan kita, padahal aparat keamanan sudah rela meluangkan waktu mereka untuk mengabdi kepada negara dalam melakukan tugas pengamanan terhadap daerah-daerah rawan yang ada di Papua.

Ada satu masalah lagi yang ditemukan di wilayah Kecamatan Timika Kabupaten Tembagapura yang perlu menjadi perhatian khusus bagi seluruh warga Indonesia dalam hal mempertahankan wilayah Indonesia agar tetap utuh.

Masalah ini memang terlihat sepele, namun jika dibiarkan akan menjadi masalah yang besar dan berpengaruh terhadap keutuhan negara kita. Sebanyak 116 Masyarakat Papua melakukan kampanye untuk mengajak Referendum Papua Merdeka melalui West Papua Interns Asosiations di daerah Utikini, Kecamatan Tembagapura Kabupaten Mimika.

Mereka mengajak warga untuk menyetujui referendum Papua Merdeka dan terlepas dari Indonesia dengan menggunakan spanduk-spanduk dan juga selebaran. Aksi ini merupakan tindakan yang tidak bisa dibiarkan karena akan berpengaruh terhadap masyarakat yang masih awam yang masih sangat mudah untuk terpengaruh.

Dalam menangani hal tersebut, pihak Kepolisian telah menahan ratusan orang tersebut yang terlibat dalam aksi kampanye referendum Papua merdeka untuk diperiksa dan akan ditindak lanjuti secara hukum.

Masalah yang selalu timbul di Wilayah Timur Indonesia dalam hal ini di Papua memang tak pernah lepas dari masalah Referendum. Hal ini karena masyarakat Papua yang tidak merasa puas dengan apa yang telah diberikan Pemerintah Indonesia kepada mereka. Padahal Pemerintah telah berupaya penuh dalam memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat Papua dengan diadakannya program Otonomi Khusus (Otsus).

Sampai saat ini masalah itu belum juga ditemukan solusinya karena memang ada sebagian kecil masyarakat Papua dari kelompok berseberangan (OPM) yang masih berbeda paham dan pandangan terhadap pemerintahan Indonesia. Sehingga masih sering timbul aksi kekerasan dan juga pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok OPM tersebut.

Namun hal tersebut hanya terjadi di daerah-daerah tertentu dan bukan diseluruh wilayah Papua. Aparat keamanan yang bertugas di Papua juga selalu menjalankan tugas mereka dalam menjaga masyarakat Papua dari gangguan kelompok OPM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun