Berbicara tentang separatis di negara ini pasti selalu mengarah ke wilayah bagian timur Indonesia. Sudah pasti karena sampai saat ini kelompok separatis di Papua yang sering disebut dengan OPM masih sering melakukan aksinya dengan berbagai tindakan separatis seperti penembakan dengan alasan “berjuang untuk mencapai kemerdekaan Papua”.
Papua yang sudah berada di dalam bingkai NKRI ternyata sampai saat ini masih memiliki masalah yang belum ada ujungnya karena adanya kelompok OPM tersebut. Aparat keamanan dari TNI maupun Polri telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya aksi-aksi kriminal yang sering dilakukan oleh kelompok OPM.
Mungkin bukan hal yang mudah bagi aparat keamanan yang bertugas diwilayah perbatasan atau daerah rawan yang ada di Papua untuk menangkap semua anggota OPM, hal tersebut memang terbukti dengan adanya hutan-hutan diwilayah Papua yang masih sangat lebat.
Selain itu, aparat keamanan yang bertugas diwilayah Papua tak bisa secara sembarang menangkap atau bahkan menembak orang Papua yang tergabung dalam kelompok OPM. Karena antara orang Papua yang tidak tergabung dan yang tergabung ke dalam kelompok OPM memiliki raut wajah dan postur tubuh yang mirip yang sulit untuk dibedakan. Jika aparat keamanan salah dalam melakukan penangkapan atau melakukan penembakan terhadap kelompok OPM maka mereka akan dituntut pelanggaran HAM. Oleh sebab itu aparat keamanan tak bisa bertindak lebih dalam proses penangkapan sebelum diawali dari tindakan kriminal nyata (penembakan) yang dilakukan oleh OPM atau menerima laporan dari masyarakat setempat tentang terlibatnya seseorang dalam kelompok OPM.
Bukan tugas yang mudah bagi aparat keamanan di negara kita yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI di ujung timur Indonesia. Namun, pada hari sabtu (24/1) kemarin di daerah Sinakma Wamena, Kabupaten Jayawijaya dari tim khusus Polda Papua berhasil menangkap Wuyunga yang merupakan anak buah Puron Wenda yang sudah cukup terkenal sebagai salah satu anggota OPM yang sering melakukan aksi kriminal bersenjata.
Wuyunga ditangkap karena diduga terlibat dalam beberapa aksi penembakan terhadap aparat keamanan. Penangkapan ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan akan di periksa lebih lanjut di Polda Papua.
Semoga dengan tertangkapnya Wuyunga akan menyadarkannya dan tidak lagi kembali bergabung dengan kelompok OPM yang selalu bersembunyi di tengah hutan. Dan semoga rekan-rekannya yang berada di tengah hutan pun sadar akan hal tersebut untuk merubah dan menciptakan suasana yang aman dan damai di Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H