Mohon tunggu...
Erita J. Sibuea
Erita J. Sibuea Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penikmat sastra. Lahir di Sumatra dan besar di tanah Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor Seputar Perangkat Pengadilan di Negeri Atas Angin

7 Juni 2011   12:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Oleh: Erita J. Sibuea Katanya Dipaksa Hakim:  Tadi Anda bilang bahwa ada tetangga yang memaksa mencium Anda. Benar begitu? Pelapor (kebetulan perempuan muda): Benar sekali, Pak Hakim. Hakim: Bagaimana mungkin, dia kan lebih pendek daripada Anda?! Pelapor: Loohhh, saya kan bisa membungkuk, Pak Hakim. Konsisten Seorang hakim bertanya kepada seorang perempuan yang menjadi saksi "Berapa umur Anda?" "Duapuluh sembilan", jawab perempuan itu. Hakim itu menukas, "Beberapa tahun yang lalu di ruang ini Anda bilang usia Anda duapuluh sembilan. Bagaimana bisa begitu?" "Ya, Yang Mulia, saya ini  bukan tipe orang yang dulu bilang A, lalu besok bilang B." Nggak Rela Hakim: Melihat dan menimbang kondisi keluarga Anda sekarang ini, saya rekomendasikan agar Anda mengajukan permintaan cerai dari suami Anda. Pelapor (perempuan separuh baya): Cerai??? Saya sudah menghabiskan 20 tahun hidup saya dengan lelaki tidak bertanggung jawab itu dan sekarang Anda minta supaya saya membiarkan dia bahagia?? Masih Hijau Klien: Seujujurnya, Anda ini masih terlalu muda untuk menangani perkara saya. Pengacara: Iya, Pak, tetapi begitu perkara ini menunjukkan perkembangan, saya sudah uzur! Gambar diambil dari Google image.

EJS-5 @ Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun