Mohon tunggu...
Eis Nina Marlina
Eis Nina Marlina Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMA N 1 OKU

saya pribadi yang suka menulis dan belajar, kenal saya akan banyak tertawa....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 2.3 Coaching

21 Maret 2023   23:35 Diperbarui: 21 Maret 2023   23:45 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep --- konsep penting yang dipelajari :

Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan
Sistem Among merupakan salah satu kekuatan dalam pendekatan pendampingan coaching bagi guru Tut Wuri ( mengikuti, mendampingi ) artinya mengikuti dan mendampingi pekembangan murid dengan penuh atas dasar cinta kasih, tanpa pamrih dan rasa ingin menguasai. Sedangkan Handayani ( mempengaruhi ) mempunyai arti merangsang, memberi teladan agar murid mampu mengembangkan potensi dirinya secara pribadai secara mandiri.

Komunikasi Yang Memberdayakan
Komunikasi adalah hubungan yang simetris, dalam berkomunikasi bahasa harus dimengerti dengan benar, dilakukan dengan tulus oleh kedua belah pihak serta sepakat dan mengaku untuk mematuhi norma yang berlaku. Beberapa hal penting yang perlu dilatih untuk melancarkan parktik coaching adalah : Komunikasi asertif, pendengar aktif, bertanya efektif serta umpan balik secara positif.

TIRTA Sebagai Model Coaching.
Model coaching TIRTA merupakan hal yang simple untuk dipraktikkan namun memiliki banyak pengaruh terhadap pelaksanaan coaching jika dilakukan sesuai dengan langkah- langkah coaching model TIRTA yakni Tujuan Umum, identifikasi, Rencana aksi dan Tanggungjawab.

Change:

Hal yang signifikan adalah mulai merubah pola coaching sebelumnya misalnya jika dahulu dalam proses coaching, coach selalu menguasai pembicaraan dan memiliki kecenderungan memberikan solusi maka setelah mempelajari materi ini Calon Guru Penggerak melakukan perubahan pola coaching sesuai model yang dipelajari dengan lebih benyak menggunakan pertanyaan pemantik untuk merangsang munculnya potensi yang dimiliki oleh coachee dalam menyelesaikan masalah, selain itu mendengarkan dengan seksama dan kehadiran penuh dapat membuat coachee merasa nyaman serta tujuan utama dari proses coaching itu sendiri tercapai.

Demikian Jurnal Refleksi dwiminggua saya.  Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun