Mohon tunggu...
Eines Zulfa
Eines Zulfa Mohon Tunggu... -

be strong :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pernikahan dan Keluarga

4 Desember 2014   18:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CINTA

Sinta adalah seorang mahasiswa baru jurusan psikologi. Dari awal Sinta memang bercita-cita untuk menjadi seorang yang bisa mengerti bahasa tubuh anak autis. Maka dari itu dia memilih jurusan psikologi. Sinta memang tak begitu cantik, tapi dia mempunyai sifat yang lemah lembut dan tidak pernah marah.

Awal dia masuk di dunia perkuliahan, Sinta tidak mengerti banyak hal. Tetapi Sinta slalu mempunyai keingintahuan yang tinggi. Sampai akhirya hampir semua organisasi yang dia anggap menyenangkan dan tidak menganggu kuliah sehari-harinya dia ikuti.

Suatu hari sinta mengikuti sebuah oragnisasi yang mana ada orientasimya. Sinta dikerjain habis-habisan sama senior. Sinta mengikuti semua yang diperintahkan oleh senior tanpa perlawanan. Tak pernah terpikir dibenak Sinta kalau salah satu diantara kakak tingkatnya ada yang menyukainya.

Saat perkuliahan berjalan normal tak pernah senior itu muncul dihadapannya. Tapi anehnya semua yang dilakukan Sinta senior itu tau. Pernah sesekali Sinta masuk rumah sakit karna tipus. Seniorpun tau, tapi dia tak pernah menunjukkan rasa sukanya sedikitpun ke Sinta. Tiba-tiba ada serangkaian bunga dan buah-buahan disamping ranjang Sinta. Sintapun bertanya-tanya bunga itu dari siapa. Tak seorangpun tau siapa yang telah memberinya serangkaian bunga itu. Sinta merasa senang tapi juga bingung, apa maksut dari semua ini.

Sinta mulai disibukkan dengan tugas skripsinya. Dia mulai tidak ingat makan dan istirahat. Tiba-tiba ada tukang pos yang mengirimkan sekotak nasi dan memo yang berisikan “jangan lupa istirahat”. Sejak lama Sinta slalu diperhatikan orang tapi dia tak pernah tau siapa pelakunya. Tapi Sinta tak pernah memikirkan hal itu, dia hanya fokus pada perkuliahannya.

Proses wisudapun berlangsung Sintap sibuk berfoto ria dengan temannya dan saling mengucapkan selamat. Sampai pada akhirnya Sinta dan keluarganya perjalanan pulang, Sinta kebingungan. Sinta tau ini bukan jalan arah ke rumah, tapi Sinta tak menghiraukannya. Dia berpikir mungkin mampir dulu kemana gitu.

Akhirnya tiba disebuah rumah mewah yang sudah dihiasi bunga-bunga. Sintapun bertanya pada ibunya, tetapi ibunya hanya menjawabnya dengan senyuman. Sinta dan keluarganya sudah memasuki ruang yang ramai. Sampai pada akhirnya keluarga Sinta menyatakan telah membalas silaturahmi keluarga si cowok. Sinta terkejut melihat kakak seniornya dikampus dulu, ternyata dia yang melamarnya. Sungguh sinta sangat bahagia tanpa menyesal. Selama ini orang yang dicintainya telah benar-benar datang untuknya.

Beberapa bulan kemudian Sinta melangsungkan proses pernikahannya di sebuah gedung yang mewah. Sinta terlihat bahagia sekali. Raut wajahnya selalu memancarkan tanda kesenangan yang tak pernah pupus.

#edisi khusus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun