Mohon tunggu...
Eigen
Eigen Mohon Tunggu... Lainnya - Sanitarian

Saya adalah seorang sanitarian di salah satu puskesmas di DKI Jakarta, Sebagai seorang sanitarian Puskesmas sangat berperan dalam menciptakan lingkungan yang sehat untuk mendukung tercapainya tujuan kesehatan masyarakat. Keahlian dalam pengelolaan lingkungan, kesehatan masyarakat, serta kemampuan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan masyarakat sangat penting dalam menjalankan tugas ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Tantangan Stunting di Indonesia Lewat Program Makan Gratis Oleh Presiden Prabowo

2 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anak Stunting (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 

Nama : Eigen Rohidup 

NPM   : 02230200010

Universitas Indonesia Maju

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Mengatasi Tantangan Stunting di Indonesia Lewat Program Makan Gratis oleh Presiden Prabowo

Masalah stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 21,6%, dari sebelumnya 24,4% pada tahun 2021. Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan, namun masih berada di atas target WHO, yaitu di bawah 20%. Pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting mencapai 14% pada tahun 2024 melalui berbagai upaya intervensi seperti peningkatan gizi ibu hamil dan balita, edukasi pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air. Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, yang dapat berdampak pada kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan..

Sebagai salah satu langkah konkret untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, Presiden Prabowo Subianto telah menggagas program makan gratis yang ditujukan bagi anak-anak usia sekolah. Inisiatif ini bertujuan menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menjadi strategi utama dalam mengurangi prevalensi stunting di Indonesia.

Stunting: Penyebab dan Dampak yang Ditimbulkan

Stunting pada dasarnya diakibatkan oleh kurangnya pemenuhan gizi selama seribu hari pertama kehidupan seorang anak, yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun. Beberapa faktor penyebab utama stunting mencakup kemiskinan, minimnya akses terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, serta rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang.

Anak yang mengalami stunting sering kali memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah, lebih mudah terserang penyakit kronis, serta menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Oleh karena itu, penanganan masalah stunting tidak hanya berorientasi pada aspek kesehatan, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun