Mohon tunggu...
Eidina Rahima
Eidina Rahima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum wr.wb

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Ekonomi

16 Juli 2021   13:15 Diperbarui: 16 Juli 2021   15:45 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam konteks pembangunan ekonomi karena tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan yang berhubungan dengan arus balik ekonomi. Pada umumnya, sumber daya manusia dipekerjakan sebagai pemikir, perencana dan penggerak untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contohnya sumber daya alam yang semula merupakan bahan mentah kemudian diolah oleh manusia menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga siap untuk dimanfaatkan. Sumber daya manusia juga termasuk kunci kesuksesan perekonomian termasuk di level negara.

Dalam rangka mencapai suatu kesuksesan perekonomian, sumber daya manusia yang dikembangkan pun tidak sembarangan. Melalui lembaga pendidikan formal, setiap tahunnya banyak menghasilkan lulusan yang siap untuk memasuki dunia kerja. Lulusan-lulusan ini menjadi sumber daya manusia yang  berasal dari bidang ilmu yang berbeda-beda dengan keunggulan yang dibawa dari jurusan masing- masing. Akan tetapi, jurusan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi ataupun perusahaan adalah jurusan langka dimana proses rekrutmen yang begitu ketat, menyebabkan masih banyak sarjana muda menjadi pengangguran.

Pada umumnya, pengangguran juga bisa disebabkan karena jumlah angkatan kerja lulusan sekolah tinggi terus meningkat. Jika jumlah angkatan kerja meningkat maka  kesempatan kerja menjadi terbatas. Akibatnya menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran sarjana di Indonesia. Polemik penganggur terdidik terjadi akibat tidak sejalannya kebutuhan industri terhadap sumber daya manusia dengan kemampuan individu sarjana (Hanisah, 2010).

Untuk lebih meminimalisasi pengangguran, pendidikan formal perlu didampingi dengan pendidikan non formal  dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekad dan membuat inovasi terbaru agar mental pencari kerja berubah menjadi penyedia lapangan kerja. Potensi-potensi yang ada dalam diri seseorang pun harus dikembangkan secara teratur. Sehingga dengan adanya potensi kuat dalam diri seseorang dapat membawa pada tingkat sosial tertentu. Salah satu bidang yang diprioritaskan dalam hal ini adalah pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia sendiri tercemin dengan produktivitas tenaga kerja dan peningkatan kualitas hidup yang dilihat dari peningkatan keterampilan, disiplin, kemampuan kerja produktif, sikap kreatif, dan membina lingkungan kerja yang sehat agar meningkatkan prestasi individu maupun kelompok. Untuk memacu kualitas sumber daya manusia perlu diadakan pelatihan tenaga kerja. Pelatihan tenaga kerja  yang diadakan harus mengarah kepada pengembangan usaha yang mandiri dan profesional. Hingga dengan adanya pengembangan usaha ini dapat lahir dan berkembang wiraswastawan baru yang mampu menciptakan berbagai lapangan pekerjaan. Lapangan kerja yang dapat memobilisasi sumber daya manusia non produktif ke kegiatan yang lebih produktif.

Untuk menciptakan banyak sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan mampu bersaing perlu diterapkan beberapa kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang bisa diterapkan dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, diantaranya, pertama adalah peningkatan kualitas fisik. Untuk mencapai hal tersebut, perlu ditingkatkan kemampuan jasmani dan kecukupan kebutuhan dasar masyarakat seperti terpenuhinya sandang, gizi, dan pemukiman yang sehat. Kedua adalah penguatan peran agama. Dalam kehidupan bermasyarakat, peran agama penting dalam memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa (character building).

Ketiga adalah peningkatan kualitas keterampilan. Dalam hal ini dapat berupa upaya pemerataan penyebaran sumber daya manusia yang produktif melalui Pelatihan atau kursus. Misalnya pelatihan komputer, diklat, pembinaan, kompetensi atau pelatihan keterampilan diri masing- masing yang secara langsung dapat memberikan pendapatan jika selesai mengikuti pendidikan non formal seperti itu. Tenaga kerja yang dapat menyesuaikan kebutuhan pasar merupakan faktor keunggulan suatu bangsa dalam menghadapi persaingan global.

Keempat adalah peningkatan kualitas di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berwawasan lingkungan agar sesuai kebutuhan kerja. Peran pemerintah sangat penting dalam menyiapkan program guna menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan siap memasuki pasar kerja. Terakhir adalah pembinaan tentang penerapan hukum dan pengembangan masyarakat terutama generasi muda. Sebagai penggerak utama dalam roda pembangunan, pemberdayaan generasi muda diharapkan dapat menghasilkan generasi yang kreatif, berinteraksi positif dan berdaya saing tinggi. Sikap  generasi muda seperti inilah yang diharapkan mampu dikembangkan di era persaingan global.

Kebijakan-kebijakan tersebut membutuhkan kerjasama semua pihak. Khususnya kerjasama pihak keluarga dalam hal menerapkan pendidikan dan pelatihan di lingkungan sekitar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Semangat untuk terus meningkatkan kualitas diri dan daya saing juga diperlukan dari sumber daya manusia dalam hal ini diutamakan para generasi muda yang merupakan penggerak pembangunan bagi bangsa ini. Selain itu, diperlukan pengawasan dan penilaian untuk memastikan kebijakan-kebijakan yang ada berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan produktifitas tenaga kerja khususnya generasi muda.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam pembangunan ekonomi diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing. Sumber daya manusia tersebut harus menempuh pendidikan formal yang dilaksanakan bersama pendidikan non formal berupa pelatihan. Sehingga, perlu diterapkan  kebijakan-kebijakan agar pendidikan formal dan pendidikan non formal tetap berjalan. Target dalam pembangunan ekonomi pun akan lebih mudah tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun